Riset 22 Tahun, Nyaris Mati Sembilan Kali
Jumat, 08 Maret 2013 – 07:50 WIB
"Sedang dibangun perumahan di sini. Saya pilih paling pojok. Tetangga saya nanti biar di bagian depan," ucap Iwan menyambut kedatangan Jawa Pos sambil menunjuk proyek pembangunan perumahannya yang sudah setengah jadi itu.
Calon tetangga Iwan tersebut nanti harus merogoh kocek Rp 800 juta untuk harga per unit. Harga itu relatif mahal untuk rumah seluas 100 meter persegi dengan dua lantai.
"Tahun lalu ada pengusaha keturunan Arab datang ke sini dan menawar lahan saya. Harga dari saya jauh lebih murah dibanding harga di pasaran. Tetapi, hal itu sangat berarti buat saya karena dengan uang tersebut akhirnya saya bisa cetak buku ensiklopedia Islam ini," ungkap pria kelahiran Takengon, Aceh, 7 November 1951, itu.
Iwan sekarang menempati rumah dua lantai di areal 200 meter persegi. Meski bukan lahan penghabisan karena di seberang sungai masih ada 5.000 meter persegi lahan kosong miliknya, seribu meter di antaranya sudah diwakafkan untuk pembangunan masjid desa.
BERAWAL dari doa di depan Kakbah pada 1989, Iwan Gayo akhirnya berhasil menyelesaikan buku karyanya yang diklaim sebagai salah satu ensiklopedia
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara