Riset 22 Tahun, Nyaris Mati Sembilan Kali

Riset 22 Tahun, Nyaris Mati Sembilan Kali
PERJUANGAN PANJANG: Iwan Gayo dan buku kebanggaannya yang siap diekspor. Foto: Bayu Putra/JAWA POS
Dia juga berkali-kali mengunjungi perpustakaan dan membaca habis semua buku yang mengandung unsur Islam. Iwan mengungkapkan, riset di Delaware merupakan riset terlama dan memaksa dirinya tinggal di sana selama setahun.

Dari riset itu, dia menyimpulkan bahwa negara-negara Barat benar-benar berhasil mendokumentasikan literatur Islam. Ayah 13 anak itu mengungkapkan, sebagian besar bahan bukunya berasal dari negara-negara Eropa dan AS. "Lebih dari 90 persen dari Barat, sisanya dari Timur Tengah dan Asia," lanjutnya.

Sebagai salah satu bukti, kata Iwan, tempat penyimpanan peninggalan peradaban Islam terbesar ada di New York, AS. Yakni, di Metropolitan Museum dengan 8 hall yang penuh benda-benda peradaban Islam lama.

Setelah buku itu jadi, Iwan pun berani mengklaim karyanya sebagai ensiklopedia Islam terlengkap karena digali dari banyak sumber di dunia. Dia juga bangga karena berpotensi mencetak rekor sebagai buku dengan grafis serta foto terbanyak yang mencapai 6.569.

BERAWAL dari doa di depan Kakbah pada 1989, Iwan Gayo akhirnya berhasil menyelesaikan buku karyanya yang diklaim sebagai salah satu ensiklopedia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News