Riset 22 Tahun, Nyaris Mati Sembilan Kali
Jumat, 08 Maret 2013 – 07:50 WIB
Dia juga berkali-kali mengunjungi perpustakaan dan membaca habis semua buku yang mengandung unsur Islam. Iwan mengungkapkan, riset di Delaware merupakan riset terlama dan memaksa dirinya tinggal di sana selama setahun.
Dari riset itu, dia menyimpulkan bahwa negara-negara Barat benar-benar berhasil mendokumentasikan literatur Islam. Ayah 13 anak itu mengungkapkan, sebagian besar bahan bukunya berasal dari negara-negara Eropa dan AS. "Lebih dari 90 persen dari Barat, sisanya dari Timur Tengah dan Asia," lanjutnya.
Sebagai salah satu bukti, kata Iwan, tempat penyimpanan peninggalan peradaban Islam terbesar ada di New York, AS. Yakni, di Metropolitan Museum dengan 8 hall yang penuh benda-benda peradaban Islam lama.
Setelah buku itu jadi, Iwan pun berani mengklaim karyanya sebagai ensiklopedia Islam terlengkap karena digali dari banyak sumber di dunia. Dia juga bangga karena berpotensi mencetak rekor sebagai buku dengan grafis serta foto terbanyak yang mencapai 6.569.
BERAWAL dari doa di depan Kakbah pada 1989, Iwan Gayo akhirnya berhasil menyelesaikan buku karyanya yang diklaim sebagai salah satu ensiklopedia
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara