Riset 22 Tahun, Nyaris Mati Sembilan Kali
Jumat, 08 Maret 2013 – 07:50 WIB

PERJUANGAN PANJANG: Iwan Gayo dan buku kebanggaannya yang siap diekspor. Foto: Bayu Putra/JAWA POS
"Tidak ada gunanya membaca kitab suci yang tidak diketahui artinya," ujar Kartini sebagaimana ditirukan Iwan.
Setelah Alquran diterjemahkan, Kartini memfavoritkan satu kutipan ayat dalam surat Al Baqarah, yakni pada ayat 257. Sebagian kutipannya berbunyi: Allah mengeluarkan mereka (orang-orang beriman) dari kegelapan kepada cahaya. Kalimat itulah yang menjadi inspirasi bagi surat-surat Kartini yang kemudian terkumpul dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang.
Iwan menyatakan, dirinya sangat ingin membawa buku masterpiece-nya tersebut ke luar negeri. Terutama ke negara Barat, tempat dia melakukan riset. Sebagai langkah awal, dia memulai dengan mengekspor ke negeri jiran, Malaysia. "Beberapa Islamic Center Malaysia minta dikirimi 120 eksemplar dulu," ucapnya.
Penyebaran buku terbarunya itu memang difokuskan untuk pasar internasional. Tujuannya, menuntaskan perjuangannya memberikan gambaran Islam secara komprehensif kepada dunia.
BERAWAL dari doa di depan Kakbah pada 1989, Iwan Gayo akhirnya berhasil menyelesaikan buku karyanya yang diklaim sebagai salah satu ensiklopedia
BERITA TERKAIT
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara