Riset di Kemdikbud Dituding Hanya jadi Proyek
Minggu, 23 Oktober 2011 – 22:19 WIB
JAKARTA--Anggota Komisi X DPR RI , Hetifah Sjaifudian menyatakan, metode riset yang digunakan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) harus dikaji ulang. Menurutnya, riset yang dilakukan oleh Balitbang selama ini tidak sesuai dengan tujuan dan program pemerintah. Politisi dari Fraksi Partai Golkar ini menilai, selama ini penelitian yang dilakukan oleh Pemerintah hanya dijadikan suatu proyek. Hal ini, katanya, sudah menjadi rahasia umum. "Jangan melihat penelitian hanya sebagai proyek lagi. Selama ini, kalau ada program, ujung-ujungnya jadi proyek. Ini sudah menjadi fenomenal," paparnya.
"Riset yang harus dilakukan oleh Balitbang, bukanlah riset ilmiah. Akan tetapi, riset yang dilakukan oleh Balitbang bersifat policy research. Cara atau metodelogi riset ini, pemerintah harus ikut berpartisipasi dan juga metodeloginya harus aspiratif. Jangan hanya berdasarkan teori-teori, tetapi harus melibatkan media, LSM harus menjadi sumber informasi pemerintah juga," ungkap Hetifah kepada JPNN di Jakarta, Minggu (23/10).
Baca Juga:
Hetifah mengaku ingin mendorong pemerintah agar apa yang dibuat oleh pemerintah harus melalui penelitian. "Ini saatnya pemerintah merubah sikapnya. Kalau tidak, maka tidak akan maju. Kami senang pemerintah akhirnya seperti ini, karena sebelumnya kami sampai gedor-gedor meja untuk meminta ada penelitian kebijakan," tukasnya.
Baca Juga:
JAKARTA--Anggota Komisi X DPR RI , Hetifah Sjaifudian menyatakan, metode riset yang digunakan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian
BERITA TERKAIT
- Dirjen GTK Berharap Tidak Ada Kesalahpahaman soal Orprof Guru
- Inilah Urgensi Revisi UU Sisdiknas, Ada soal Ranking 60 dari 61 Negara
- Terobosan Kemendikdasmen di 2024: Guru ASN PPPK & PNS Bisa Mengajar di Sekolah Swasta
- Lewat Kegiatan Ini, Para Mahasiswa Dibekali Wawasan Tentang Kepabeanan dan Cukai
- Mengenal Veve, Sosok Dosen yang Menginspirasi Generasi Muda
- Ribuan Siswa Sekolah Tiga Bahasa Berlaga dalam Porseni PERSTIBI II 2024