Riset Harga Rokok Rp 50 Ribu Ternyata Didanai LSM Asing
Selasa, 23 Agustus 2016 – 16:44 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR M Misbakhun mengatakan hasil riset Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan (PKEKK) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, ternyata didanai asing. Berdasarkan riset itulah diusulkan harga rokok Rp 50 ribu per bungkus.
"Sudah diakui oleh pihak Fakultas Kesehatan Masayarakat UN bahwa mereka dibiayai oleh Bloomberg Initiatives (LSM Amerika Serikat)," kata Misbakhun saat ditemui di kompleks Parlemen Jakarta, Selasa (23/8).
Namun, sebagai anggota komisi yang membidangi keuangan, politikus Golkar itu, lebih konsen pada berbagai dampak yang akan ditimbulkan bila harga rokok maupun cukainya dinaikkan terlalu tinggi.
"Membicarakan rokok itu punya aspek dan dimensi yang banyak, ada penerimaan negara, pertanian dan perkebunan tembakau. Masalah pendapatannya, aspek industri, buruh yang bekerja. Kalau kemudian kita menaikan harga rokok dengan jumlah yang tinggi, kemudian daya beli berkurang, penerimaan cukai berkurang, bagaimana?" kata Misbakhun.
JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR M Misbakhun mengatakan hasil riset Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan (PKEKK) Fakultas Kesehatan Masyarakat
BERITA TERKAIT
- BNBP: 10 Korban Tewas Tertimpa Longsor di Karo Sudah Dievakuasi
- Jampidum Terapkan RJ pada Kasus Anak Curi Perhiasan Ibu Kandung
- 5 Berita Terpopuler: Hari Guru Nasional, Mendikdasmen Beri 3 Kado, soal Tunjangan ASN dan Honorer Terungkap
- Prediksi Cuaca BMKG, Seluruh Jakarta Diguyur Hujan Siang Ini
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang