Riset ICW Tolak RSBI
Senin, 21 Juni 2010 – 10:06 WIB
JAKARTA - Sistem Rintisan Sekolah Berstandar Nasional (RSBI) mengundang kritik Indonesia Corruption Watch (ICW). Setelah tiga bulan melakukan riset, ICW meminta Kementerian Pendidikan Nasional (kemendiknas) menghapus gelar tersebut di sekolah. Manajer Monitoring Pelayanan Publik ICW, Ade Irawan mengatakan, Kemendiknas belum matang menyiapkan sekolah berstandar internasional. Menurut Ade, pemerintah justru sibuk meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan tanpa memperbaiki sistem pendidikannya.
"Pungutan dan bantuan hibah itu kan sudah jelas peruntukannya," ujar Ade. Dari hasil riset itu, kata Ade, RSBI di tingkat SD digunakan untuk sarana dan prasarana, proses belajar mengajar, manajemen, dan beasiswa. Sementara untuk SMP dimanfaatkan, perencanaan, pengawasan, dan pelaporan. "Juga digunakan untuk studi banding dan modernisasi ruang kelas," tegasnya.
Bantuan RSBI di tingkat SMA, lanjut Ade, digunakan untuk berbagai program pembuatan standar kompetensi kelulusan, peningkatkan pendidik dan tenaga pendidik. "Tidak ada program yang benar-benar bermanfaat secara langsung kepada siswa," terangnya.
Dengan adanya program tersebut, kata Ade, Kemendiknas akan menghadapi kesulitan dalam menemukan konsep yang tepat untuk mengembangkan RSBI. Bahkan, mereka juga akan kesulitan melaksanakan program. "Karena kualitas belajar mengajar yang masih buruk, serta penggunaan anggaran yang rawan korupsi," ucap Ade.
JAKARTA - Sistem Rintisan Sekolah Berstandar Nasional (RSBI) mengundang kritik Indonesia Corruption Watch (ICW). Setelah tiga bulan melakukan riset,
BERITA TERKAIT
- Prodi Teknik Sipil PresUniv Go International, Lulusannya Gak Pakai Menganggur
- Ratusan SMA di Jawa Barat Terlambat Isi PDSS, Siswa Terancam Gagal SNBP
- UMJ Kukuhkan Empat Guru Besar, Ada Pesan Khusus Rektor Ma’mun Murod
- Bea Cukai Beri Pengetahuan Kepabeanan Kepada Pelajar dan Mahasiswa Lewat Kegiatan Ini
- Banyak Siswa Gagal Daftar SNBP, DPR: Jangan Memupus Mimpi Anak-Anak
- Universitas Terbuka Siapkan Para Peneliti Muda untuk Memperkuat Riset