Riset Produk Tembakau Alternatif Perlu Ditingkatkan Lagi
jpnn.com, JAKARTA - Peneliti dan Dosen Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran (Unpad), Neily Zakiyah, mengatakan penyebarluasan informasi tentang profil risiko dan manfaat dari produk tembakau alternatif, sebaiknya berbasis fakta dan memiliki hasil kajian ilmiah.
Hal ini penting agar masyarakat mendapat informasi yang komprehensif dan akurat.
“Tujuannya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai produk tersebut yang berdasarkan bukti ilmiah sehingga bisa mencegah terjadinya misinformasi,” ujar Neily, pada Senin (3/4).
Dia menambahkan produk tembakau alternatif, seperti tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik, dan kantong nikotin, berbeda dengan rokok dari aspek karakteristik, keamanan, dan profil risikonya.
Oleh karena itu, kajian ilmiah harus dilakukan secara detail agar tidak ada generalisasi antara produk tembakau alternatif dengan rokok.
“Karakteristik, keamanan, dan profil risiko dari produk tembakau alternatif itu sangat bervariasi, sehingga kajian ilmiah harus dilakukan,” tegasnya.
Agar kajian ilmiah produk tembakau alternatif di dalam negeri dapat segera diimplementasikan, Neily menekankan pentingnya kerja sama seluruh pemangku kepentingan, seperti pemerintah, akademisi, pelaku industri, dan masyarakat.
Kolaborasi multidisiplin dengan konsep pentahelix yang melibatkan semua sektor, termasuk media massa dan komunitas, juga perlu diupayakan.
Berbagai informasi keliru alias hoaks terhadap produk tembakau alternatif masih banyak beredar di masyarakat.
- Kenaikan HJE Rokok Tidak Mendukung Upaya Prokesehatan
- Pemerintah Diharapkan Memperhatikan Industri Tembakau setelah Terbit PP Kesehatan
- Mufida DPR Ingatkan Kemenkes Banyak Mendengar saat Menyusun RPMK
- Bea Cukai Sumbagtim Musnahkan Barang Ilegal, Kerugian Capai Rp 467,3 Miliar
- Bea Cukai Madura Musnahkan Rokok dan Miras Tanpa Pita Cukai Senilai Rp 49,1 Miliar
- Bea Cukai Merauke Musnahkan BMNN Hasil Penindakan, Ada Rokok hingga Kulit Buaya