Riset Terbaru Perjelas Risiko Kanker Payudara
Peneliti menemukan begitu risiko seorang wanita meningkat, maka risiko itu akan tetap tinggi selama hidupnya.
Puncak risiko berada di usia 30-an untuk wanita dengan mutasi BRCA1 dan di usia 40-an untuk pembawa gen BRCA2.
Prof Hopper mengatakan sekarang mereka memiliki pemahaman yang jauh lebih baik dalam menasihati wanita tentang risiko dan pilihan mereka, tergantung pada usia, riwayat keluarga dan karakterisasi mutasi itu sendiri.
"Dalam hal pencegahan, kita benar-benar perlu memperhatikan kelompok usia muda, terutama bagi yang membawa mutasi gen," katanya.
"Memahami genetika kanker payudara dan hal-hal lain membuat kita sadar perlunya pengendalian kanker payudara pada usia yang jauh lebih muda daripada saat mulai mengalami peningkatan risiko pada usia 50an dan 60an," ujarnya.
"Jika Anda merasa sebagai pembawa mutasi gen, Anda harus mengetahuinya di usia muda, jika berpikir mencari cara pengendalian risiko seumur hidup," katanya.
Para peneliti berharap untuk menunjukkan bahwa kanker payudara dan ovarium tidak semata-mata disebabkan oleh gen wanita atau lingkungannya, namun oleh kombinasi keduanya.
Prof Hopper menyatakan penghargaan bagi wanita yang berpartisipasi dalam penelitian ini.
Sebuah studi terbaru semakin memperjelas pemahaman mengenai risiko kanker payudara bagi mereka yang membawa mutasi gen BRCA1 dan BRCA2. Temuan ini menunjukkan perlunya identifikasi dini dan pemantauan penyakit ini seumur hidup.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata