Riset Terbaru USU Perkuat Deretan Bukti Ilmiah, BPA Tidak Terdeteksi pada AMDK

Riset Terbaru USU Perkuat Deretan Bukti Ilmiah, BPA Tidak Terdeteksi pada AMDK
Kelompok Studi Kimia Organik Universitas Sumatera Utara (USU) telah melakukan penelitian independen untuk meneliti luruhan BPA. Foto: supplied

Keempat sampel tersebut terdiri dari dua merek produk AMDK nasional terpopuler, yaitu AQUA dan Prima, serta dua sampel merek lokal, yaitu Amoz dan Himudo.

Masing-masing merek diambil tiga sampel dari titik distribusi yang berbeda. Sampel diambil pada tiga kondisi penyimpanan, yaitu kondisi normal atau tidak terpapar matahari langsung, serta kondisi dengan paparan sinar matahari langsung selama 5 dan 10 hari.

“Pengujian kami lakukan secara triplo atau dilakukan dengan menggunakan tiga sampel atau pengujian tiga kali. Sangat penting dilakukan pengujian secara triplo pada sampel pangan agar data pertama dapat dibandingkan dengan data kedua atau ketiga, sehingga hasil akhir yang diperoleh menjadi lebih akurat,” kata Prof. Juliati

Sampel diuji menggunakan alat ukur High-Performance Liquid Chromatography (HPLC) atau Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) yang merupakan instrumen yang sangat canggih untuk mendeteksi kandungan BPA dalam air hingga level mikrogram per liter (µg/L).

Sederet Penelitian telah Buktikan BPA Tidak Terdeteksi dalam Air Galon Pada tahun 2024, Kelompok Studi Polimer dari Institut Teknologi Bandung (ITB) telah melakukan penelitian independen mengenai keamanan dan kualitas air minum dalam kemasan (AMDK) pada empat merek air minum galon terpopuler berbahan polikarbonat di Provinsi Jawa Barat.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak ada luruhan BPA yang terdeteksi pada semua sampel air minum galon yang diuji. Sementara itu, terdapat dua penelitian senada yang dilakukan di Makassar, Sulawesi Selatan.

Penelitian pertama dilakukan oleh Ketua Program Studi Studi Kimia Universitas Islam Makassar Endah Dwijayanti yang berjudul “Analisis Bisphenol-A dan Di-ethylhexyl Phthalates dalam Air Galon Yang Beredar di Kota Makassar”.

Penelitian ini diterbitkan dalam Food Scientia, Journal of Food Science and Technology, Universitas Terbuka pada Juni 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh sampel air minum yang diuji bebas dari zat berbahaya dan tidak terdeteksi adanya senyawa BPA.

Riset terbaru USU perkuat deretan bukti ilmiah bahwa BPA tidak terdeteksi pada air minum dalam kemasan (AMDK) galon.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News