Riset Terbaru, Vape Efektif Bantu Perokok Beralih dari Kebiasaan Merokok

Riset Terbaru, Vape Efektif Bantu Perokok Beralih dari Kebiasaan Merokok
Ilustrasi pengguna vape. Praktisi kesehatan menyarankan mereka yang ingin berhenti merokok tetapi masih kesulitan, segera beralih ke tembakau alternatif. Foto: Natalia Laurens/JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Cochrane Library -salah satu basis data medis di dunia, merilis temuannya terkait produk alternatif rokok.

Dalam temuan itu diungkapkan produk tembakau alternatif seperti rokok elektronik adalah salah satu metode paling efektif untuk beralih dari kebiasaan merokok.

Produk alternatif yang di dalamnya termasuk produk tembakau yang dipanaskan dan kantong nikotin, disebut tidak memaparkan bahan kimia berbahaya yang menjadi sumber berbagai penyakit dari kebiasaan merokok.

Temuan yang diterbitkan pada 29 Januari 2025 ini didasarkan pada 90 studi ilmiah yang dilakukan antara tahun 2021 hingga Februari 2024 dan melibatkan lebih dari 29.044 perokok dewasa dari beberapa negara seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Italia.

Studi-studi tersebut membandingkan vape dengan metode berhenti merokok lainnya, seperti terapi penggantian nikotin atau varenicline, obat yang digunakan untuk membantu orang berhenti merokok.

Peneliti juga mencatat bahwa setiap 100 orang yang menggunakan vape untuk berhenti merokok, delapan hingga sepuluh orang berhasil berhenti merokok.

"Orang-orang cenderung berhenti merokok selama minimal enam bulan dengan menggunakan rokok elektronik yang mengandung nikotin dibandingkan dengan penggunaan terapi pengganti nikotin atau rokok elektronik tanpa nikotin," bunyi rilis yang ditulis oleh peneliti Lindson N, Butler AR, McRobbie H, Bullen C, Hajek P, dan lainnya.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Aliansi Vaper Indonesia (AVI) Wiratna Eko Indra Putra menjelaskan pentingnya edukasi dan sosialisasi tentang manfaat produk tembakau alternatif sebagai alat bantu untuk beralih dari kebiasaan merokok.

Kesalahan informasi yang menyamakan risiko produk tersebut dengan rokok yang dibakar perlu diluruskan.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News