Riset Terbaru, Vape Efektif Bantu Perokok Beralih dari Kebiasaan Merokok

Oleh karena itu, kesalahan informasi yang menyamakan risiko produk tersebut dengan rokok yang dibakar perlu diluruskan melalui kajian ilmiah dengan menggandeng seluruh pemangku kepentingan.
"Kolaborasi antara regulator, peneliti, dan komunitas kesehatan sangat diperlukan untuk menyampaikan informasi yang seimbang dan transparan, dengan fokus utama pada perokok dewasa yang kesulitan berhenti, supaya mereka bisa mempertimbangkan transisi ke produk yang dirasa lebih baik," kata Wiratna dalam keterangannya, Rabu (23/4).
Wiratna menjelaskan informasi sesat tentang produk tembakau alternatif memicu ketidakpercayaan di kalangan perokok dewasa.
Dampaknya, perokok kesulitan mengakses alternatif lebih rendah risiko sebagai alat bantu berhenti merokok.
"Padahal, beberapa studi menunjukkan bahwa meskipun rokok elektronik tidak sepenuhnya bebas risiko, tetapi secara umum jauh lebih rendah dibandingkan dengan rokok, sehingga keterlambatan beralih ke produk ini justru menghambat potensi pengurangan dampak kesehatan," tutur Wiratna. (mcr8/jpnn)
Kesalahan informasi yang menyamakan risiko produk tersebut dengan rokok yang dibakar perlu diluruskan.
Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Kenny Kurnia Putra
- Larangan Penjualan Rokok Radius 200 Meter Dikhawatirkan Bakal Menyuburkan Rokok Ilegal
- ARVINDO Minta Perlindungan Pemerintah untuk Segmen Open System
- Edukasi Penggunaan Produk Tembakau Alternatif Penting Dilakukan
- Bea Cukai Malang Ajak Satlinmas dan Masyarakat Gempur Rokok Ilegal Lewat Kegiatan Ini
- Eks Direktur WHO Sebut 3 Faktor Penghambat Turunnya Prevalensi Merokok di Indonesia
- Bea Cukai Yogyakarta Edukasi Masyarakat Bahaya Rokok Ilegal Lewat Program Beringharjo