Risiko berkendara di Jakarta

Risiko berkendara di Jakarta
Risiko berkendara di Jakarta

Tidak hendak untuk mengatakan bahwa sistem perkeretaapian di Jakarta belum memperlihatkan perbaikan.

KRL di Jakarta dijalankan oleh BUMN PT Kereta Api Indonesia (KAI). Selama empat tahun terakhir, CEO PT KAI Ignasius Jonan telah mempelopori banyak perbaikan dalam hal pelayanan, mulai dari penggunaan AC di semua kelas gerbong, meningkatkan keamanan gerbong serta keefisienan penerapan sistem tiket “multi-trip”.

Kali ini saya akan memberitahu kepada anda tentang perjalanan keseharian saya menuju kantor yang sedikit menantang maut.

Intinya, rute dari Kuningan ke Menteng berjalan seperti ini:

Pertama-tama saya berada di antara padatnya kendaraan di Jalan Sultan Agung. Karena sebagian pembaca pasti sudah mafhum, ini adalah jalan utama yang menghubungkan Jalan Sudirman dengan area Matraman.

Dengan adanya dua jalur busway dan kanal banjir di kanan kiri, Jalan Sultan Agung bukanlah salah satu jalan yang paling menarik di Jakarta.

Setelah berada di arteri macet ini, saya kemudian mengarah tepat ke seberang sebelah kanal banjir barat ke arah Menteng, sedikit menyenangkan karena akan dijumpai taman Suropati dan keagungan Jalan Diponegoro.

Sekarang, untuk bergerak dari satu sisi ke kanal yang lain, saya juga harus menyeberangi rel KRL dari arah Bogor / Depok-Tanah Abang-Pasar Senen-Jatinegara.

SEPERTI halnya orang yang pulang pergi setiap hari untuk bekerja di Jakarta, setiap hari nyawa saya juga dalam bahaya dengan melintasi salah satu

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News