Risiko berkendara di Jakarta

Risiko berkendara di Jakarta
Risiko berkendara di Jakarta

Selama jam-jam sibuk, ada kereta melintas setiap lima belas menit sekali. Pada jam-jam yang longgar, kereta melintas setiap setengah jam sekali.

Tak perlu dikatakan lagi, titik ini adalah pinggiran yang kritis, yang menghubungkan Jakarta dengan Depok dan Bogor serta rute lain yang mempertemukan satu kota dengan kota lain di Jabodetabek.

Benar adanya perkiraan penumpang yang menggunakan KRL setiap harinya lebih dari 600.000 orang. Ini adalah peningkatan yang substansial lebih dari 300/350.000 penumpang yang telah menggunakan KRL jika dibandingkan di tahun 2009.

Tentu saja, aliran penumpang yang banyak ini berada di stasiun kereta di Dukuh Atas (di Jalan Sudirman); menyumbat sempitnya Jalan Latuharhari dengan bertenggernya warung-warung di pinggir jalan membuktikan bukti populernya jalan ini.

Namun bahkan sebelum terjadinya tragedi mengerikan Bintaro, mengatasi ruwetnya persimpangan ini selalu menjadi pengalaman yang sangat sulit. Setelah menyaksikan liputan di televisi, saya semakin sadar akan bahaya yang mengintai di setiap pergerakan jalan di Jakarta dan ketidaksiapan yang menyapa.

Saya belum pernah melihat ada orang yang terjebak di belakang pintu perlintasan, tetapi tetap saja peristiwa minggu lalu membuat semua pihak dipaksa memfokuskan pada sikap berlalu lintas yang aman dan baik, termasuk sistem kereta api yang melintas di pinggiran kota Jakarta.

Pada Desember 2013, sebagian besar (279 dari 371) dari perlintasan rel kereta api berisiko tinggi masih tak berpenjaga. Di dalam sistem, tidak dapat diterima dengan alasan apapun jika tabrakan adalah kurangnya pengawasan teknis.

Satu hal yang jelas: orang Jakarta sangat butuh perlintasan kereta api yang sangat berbahaya itu diganti dengan jalan bawah tanah dan jembatan. Hidup di jalan-jalan Jakarta sudah berbahaya tanpa ditambahi dengan bahaya kereta api... (***)


Berita Selanjutnya:
Maluku .

SEPERTI halnya orang yang pulang pergi setiap hari untuk bekerja di Jakarta, setiap hari nyawa saya juga dalam bahaya dengan melintasi salah satu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News