Risiko Kredit Lembaga Jasa Keuangan Masih Tinggi

jpnn.com - JAKARTA – Pertumbuhan kredit mengalami perlambatan pada Agustus lalu.
Saat itu, kredit hanya tumbuh 6,83 persen. Padahal, Juli tumbuh 7,74 persen secara year on year (Yoy).
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai fungsi intermediasi perbankan dalam menyalurkan kredit belum maksimal.
Perlambatan kredit dipicu koreksi penyaluran kredit valuta asing yang minus 11,76 persen dibanding Agustus tahun lalu.
Kondisi itu dinilai OJK sejalan dengan perkembangan eksternal masih belum stabil. Sebaliknya, kredit dalam denominasi rupiah mencatat pertumbuhan 10,7 persen.
Sedangkan untuk intermediasi perusahaan pembiayaan terjadi perbaikan. Di mana, piutang pembiayaan per Agustus 2016 tumbuh 0,87 persen atau naik dari Juli 2016 sebesar 0,36 persen.
Penyaluran pembiayaan membaik ditopang peningkatan permintaan pembiayaan konsumen, khususnya sektor perdagangan, restoran dan hotel.
Namun, risiko kredit lembaga jasa keuangan masih relatif tinggi.
JAKARTA – Pertumbuhan kredit mengalami perlambatan pada Agustus lalu. Saat itu, kredit hanya tumbuh 6,83 persen. Padahal, Juli tumbuh 7,74
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM