Risiko Tersembunyi Lari Maraton, Oh…Ternyata

jpnn.com - Berlari adalah olahraga yang baik dan bermanfaat memperkuat jantung.
Tapi melakukannya untuk jarak jauh seperti maraton, justru malah bisa berdampak kurang baik untuk kesehatan.
Sebuah studi baru kecil menemukan bahwa pelari maraton bisa mengalami cedera ginjal jangka pendek setelah mereka menyelesaikan perlombaan.
Dalam studi yang dipublikasikan di American Journal of Kidney Diseases, para peneliti mengambil sampel darah dan urien dari 22 orang yang berlari pada 2015 Hartford Marathon dan mencari bukti cedera ginjal.
Para peneliti melaporkan bahwa berdasarkan penanda yang mereka amati dalam sampel, 82 persen dari pelari maraton memiliki bukti tahap 1 cedera ginjal akut setelah perlombaan.
Namun hal ini berlangsung hanya dalam waktu jangka pendek dan ginjal kebanyakan orang kembali normal dalam waktu 24 hingga 48 jam.
Namun, para peneliti mengatakan bahwa temuan mereka menggarisbawahi fakta bahwa lari secara maraton adalah peristiwa stres bagi tubuh.
“Kami tahu bahwa kami akan menemukan sesuatu, tapi saya terkejut dengan tingginya tingkat cedera,” kata penulis studi, Dr. Chirag Parikh, seperti dilansir laman Health, Selasa (9/5).
Berlari adalah olahraga yang baik dan bermanfaat memperkuat jantung.
- Pertama di Indonesia, JEC Hadirkan One-Stop Service Kesehatan Mata Anak
- Siloam Hospitals Group Berjaya di Ajang Healthcare Asia Awards 2025
- Eks Direktur WHO Sebut 3 Faktor Penghambat Turunnya Prevalensi Merokok di Indonesia
- Digiland 2025 Segera Hadir, Diisi Ajang Lari Berstandar Internasional hingga Konser & UMKM
- Stem Cell Berstandar Global Kini Bisa Diakses di Indonesia
- Gubernur Herman Deru Tekankan Penyaluran Bangubsus untuk Pembangunan Infrastruktur