Risma
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Sudah menjadi rahasia umum bahwa hubungan Risma semasa menjadi wali kota tidak mesra dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Bahkan, dengan Gubernur Soekarwo yang menjabat sebelum Khofifah, hubungan Risma juga tidak terlalu hangat.
Pernah juga dalam sebuah kesempatan audiensi penanganan pandemi dengan anggota IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Surabaya, Risma tiba-tiba berdiri dan menghampiri salah seorang pengurus IDI dan bersujud di kakinya sambil menangis.
Beberapa kalangan menganggap sikap Risma ini lebay.
Namun, Risma tidak peduli. Ia mengatakan bahwa sikapnya itu spontan dan tidak dibuat-buat.
Ia dan timnya sudah bekerja ekstra keras untuk mengatasi dampak pandemi, tetapi masih disalahkan karena dianggap tidak berkoordinasi dengan IDI. Karena itu Risma menangis sambil bersujud di depan pengurus IDI Surabaya.
Di kalangan elite politik Surabaya sikap Risma ini sering diledek sebagai drakor alias drama Korea.
Beberapa anggota dewan juga menganggap sikap ini sebagai teatrikal yang berlebihan.
Muka Risma bisa terselamatkan. Namun, insiden Alor menunjukkan kinerja Risma tidak moncer-moncer amat.
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Lindungi Pelajar dari Judi Online
- Calon PDIP Kalah di SMS, Yoshua: Efek Maruarar Sirait Pindah ke Gerindra
- Debat Pamungkas, Andika Singgung 3,37 Juta Rakyat Miskin di Jateng
- Hasto PDIP Sebut Kedekatan Anies dengan Pram-Doel Akibat Demokrasi yang Dikebiri
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Megawati Dengar Ada Institusi Negara Tak Netral Pas Pilkada, Sampai Pakai Intimidasi