Rita Widyasari Dipecat, Golkar Kaltim Mulai Ribut

Rita Widyasari Dipecat, Golkar Kaltim Mulai Ribut
Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari di dalam mobil tahanan KPK. Foto: Ricardo/JPNN.Com

“Bayangkan, bila memilih berdasar survei tersebut, ada 10 suara DPD kabupaten/kota yang tak didengar,” terangnya. Padahal, tak dimungkiri, mesin partai ada di tingkat kabupaten/kota.

Jangan sampai karena tidak didengarkan ada kader yang hengkang, bahkan membelot. Sudah banyak contoh pemecatan kader. “Hasilnya pun merugikan partai,” ungkapnya.

Pengamat politik dari Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda Sonny Sudiar berpendapat, langkah Sofyan hendak melakukan penataan struktur organisasi adalah tepat.

Tentu, mantan wali kota Bontang dua periode itu akan melihat pengurus yang bisa bekerja sama dengannya. Sebab, bagaimanapun, kader yang duduk di kepengurusan sekarang didominasi orang dekat Rita Widyasari.

Bagi Sofyan, tentu akan repot bila para loyalis Rita hanya tunduk dan patuh dengan yang dikatakan bupati Kutai Kartanegara nonaktif tersebut.

Sementara itu, tugas lainnya adalah melakukan konsolidasi sampai ke DPD Golkar kabupaten/kota. Di samping itu, roda mesin partai politik tetap harus bisa berjalan.

Apakah perombakan tidak justru menimbulkan riak baru? Sonny mengatakan, setiap perombakan selalu diikuti pro dan kontra. Lagi pula, penataan organisasi pasti atas restu dewan pimpinan pusat (DPP). Tinggal bagaimana agar tak menimbulkan gejolak dan konflik sesama kader Golkar.

“Pilihan DPP menunjuk plt (pelaksana tugas) ketua adalah langkah cepat dan tepat menjelang pilgub. Tidak boleh ada kevakuman kepemimpinan,” ujarnya.

Setelah Rita Widyasari diberhentikan sebagai Ketua DPD Golkar, kini muncul suara agar bupati Kukar nonaktof itu dicabut statusnya sebagai bakal cagub Kaltim.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News