Ritual Begawai Raya Tampil di Pekan Budaya Dayak
Senin, 29 April 2013 – 07:30 WIB
JAKARTA -- Ritual Begawai Raya Nyopat Sowo Podi dari sub suku Dayak Kancing, Kecamatan Meliau, Kabupaten Sanggau, Kabar turut ditampilkan pada Pekan Budaya Dayak 2013, di Istora, Senayan, Jakarta, Minggu (28/4). Dijelaskan Paolus, meminum tuak itu juga harus dilakukan dengan bambu. Ia menerangkan, bambu itu dibuat seperti sedotan untuk meminum tuak yang sudah disediakan di dalam tempayan. Kenapa harus memakai bambu, Paolus menerangkan, itu menunjukkan ciri khas dari ritual ini. "Ini merupakan penghargaan dan rasa syukur bagi yang meminumnya," kata Paolus.
Wakil Bupati Sanggau, Paulos Hadi, menerangkan, ritual ini sudah menjadi tradisi sub suku Dayak Kancing yang ditampilkan dalam setiap gawai sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen. "Ini merupakan ucapan syukur atas hasil panen padi," ujar Paolus.
Baca Juga:
Dijelaskan Paolus, yang menjadi ciri ritual ini adalah berpantun sambil mengelilingi minuman tradisional, Tuak, dan makanan yang disediakan pada gawai. Setelah mengelilingi, baru bersama-sama menikmati minuman dan makanan tersebut. "Biasanya untuk membuka Tuak gawai, dipersilahkan kepada tamu," imbuhnya.
Baca Juga:
Biasanya, tuak-tuak itu tidak hanya disediakan dalam satu tempayan. Kadang bisa dua hingga empat tempayan. "Tergantung kepada yang punya hajat," terangnya.
JAKARTA -- Ritual Begawai Raya Nyopat Sowo Podi dari sub suku Dayak Kancing, Kecamatan Meliau, Kabupaten Sanggau, Kabar turut ditampilkan pada Pekan
BERITA TERKAIT
- 391 Peserta Ikuti SKB CPNS Kota Bengkulu
- Menjelang Nataru, Polda Lampung Gelar Operasi Lilin Krakatau 2024
- Jadi Mitra Strategis Kementan, Kementrans Siap Bantu Penyediaan Tenaga Kerja
- Pengamanan Nataru, Polres Banyuasin Kerahkan 304 Personel Gabungan
- Jalur Puncak Bogor Malam Tahun Baru Ditutup untuk Kendaraan
- Kasus Suap Seleksi PPPK Batu Bara, 5 Terdakwa Divonis 1 Tahun Penjara