Ritual Malam Jumat demi Raup Harta Melimpah, Tumbal Orang Tersayang
Sosiolog Unhas, Prof Tahir Kasnawi, menjelaskan, adanya praktik pesugihan dalam artian ingin kaya raya dengan menempuh jalan pintas adalah gejala dari dampak pertemuan budaya tradisional, kepercayaan tradisional, serta dunia yang berorientasi kapitalisme. "Semua berorientasi materi," ucapnya.
Dampak itu juga dari tingkat keimanan seseorang yang melenceng dari kepercayaan yang benar pada agama yang dianut. Meskipun sebenarnya kata Prof Tahir, pengaruh orientasi ekonomi lebih kuat.
"Ini yang digunakan pihak-pihak tertentu sehingga ada motivasinya soal ekonominya. Padahal sebenarnya, dengan sistem-sistem mahar, orang yang menerima mahar itu sudah mendapatkan keuntungan lebih dulu," paparnya.
Selain itu, penyebabnya lainnya, masyarakat didorong oleh kebutuhan dan semangat kapitalisme. "Sehingga bersifat materialistis dan mendorong orang mendapatkan jalan pintas. Kadang-kadang tidak rasional," ujarnya.
Meskipun tak rasional, namun tetap banyak yang percaya. Hal itu disebabkan orientasi ekonomi, sehingga mencari jalan pintas.
"Dan juga dipengaruhi isu-isu atau informasi. Orang-orang yang merasa berhasil dengan itu," ungkapnya. Sehingga, semuanya harus dikembalikan kepada keimanan seseorang agar kembali ke jalan yang benar.
"Menjadikanya kadar tauhid, dan keimanan yang dangkal. Karena digerus semangat kapitalisme ini," katanya. (*/)
JALAN pintas menuju kaya, pesugihan. Ada yang tergoda, mereka pun rela datang ke dukun atau paranormal. Mereka meminta penglaris. Tujuannya bermacam-macam,
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Dituduh Jual Diri Demi Kekayaan, Dewi Perssik Bilang Begini
- Isu Liar Menyebut Bharada E Hanya Tumbal, Andreas Menantang
- Kasus Ritual Pesugihan di Gowa, Bayu Ungkap Fakta Baru
- Reaksi Romo Benny Soal Ritual Pesugihan, Ibu Mencungkil Mata Anak
- Penerawangan Mbah Mijan Soal Ibu Mencungkil Mata Putri Demi Pesugihan
- Begini Penampakan Isi Rumah Lokasi Ritual Pesugihan di Gowa