Ritual Memanah Babi Tandai Akhir Perang di Mimika
jpnn.com - TIMIKA - Dua kelompok warga di Distrik Kwamki Narama, Mimika, yakni kubu atas dan bawah akhirnya sepakat mengakhiri konflik yang sudah berbulan-bulan. Kedua kubu ini menyatakan perang dihentikan lewat penandanganan kesepakatan damai dalam proses perdamaian di Kwamki Narama, Selasa (23/8).
Hadir dalam acara prosesi perdamaian ini, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Mimika, yang diwakili Wakil Bupati, Yohanis Bassang, Ketua DPRD Kabupaten Mimika, Elminus Mom, Bupati Kabupaten Puncak, Willem Wandik, Kapolres Mimika, AKBP Yustanto Mujiharso, Dandim 1710 Mimika, Letkol Inf Windarto, para tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh gereja dan warga masyarakat Distrik Kwamki Narama.
Prosesi perdamaian ini ditandai dengan panah babi dari perwakilan kedua kubu, serta penandatanganan berita acara perdamaian yang berisikan enam poin utama, oleh kedua pihak dan para saksi.
Dalam prosesi perdamaian ini, Atimus Komangal selaku Tokoh Masyarakat Kwamki Narama menyatakan dengan ditandatanganinya berita acara kesepatakan damai tersebut, menandakan bahwa perang antardua kelompok yakni kubu atas dan kubu bawah telah berakhir, sehingga tidak akan ada lagi pertikaian susulan. "Saya ikut tanda tangan ini, saya tidak mau lihat lagi ada baku pukul dalam satu rumah lagi,” katanya.
Ketua DPRD Kabupaten Mimika dalam kesempatan itu mengatakan, kesepakatan damai yang telah ditandatangani bersama ini, diharapkan merupakan yang terakhir kali di Kwamki Narama.
Hal senada juga disampaikan Wakil Bupati Mimika, Yohanis Bassang yang juga menyampaikan bahwa perjanjian perdamaian ini haruslah menjadi sebuah moment, agar jangan sampai terulang kembali pertikaian antar dua kelompok masyarakat ini.
“Jangan sampai buat perjanjian di atas perjanjian dan itu berulang terus, itu sama saja dengan kita menjatuhkan diri kita masing-masing. Jadi saya harap apa yang sudah dilakukan ini dinyatakan selesai, karena saya yakni kita yang hadir ini, mempunyai itikad baik untuk akhiri konflik ini,” kata Bassang.
Dari pantauan Radar Timika, prosesi perdamaian ini dijaga ketat oleh aparat kepolisian, Brimob dan TNI, dan dihadiri oleh kedua belah pihak yang berlangsung aman dan tertib. (mayer sarioa/adk/jpnn)
TIMIKA - Dua kelompok warga di Distrik Kwamki Narama, Mimika, yakni kubu atas dan bawah akhirnya sepakat mengakhiri konflik yang sudah berbulan-bulan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 4 Santri Meninggal Tertimpa Tembok Ambruk di Pesantren Sukabumi
- Polda Sumsel Berikan Makan Siang Gratis kepada Siswa SDN 036 Palembang
- BPTD Jabar Sidak Pul Bus Pariwisata Menjelang Nataru, Antisipasi Kendaraan Bodong
- Bersama Masyarakat, Polres Rohul Deklarasi Kampung Bebas Narkoba di Desa Puo Raya
- BPTD: 1.000-an Bus Pariwisata di Jawa Barat Tidak Laik Jalan
- Jadi Muncikari di Rohul, 3 Orang Perempuan Ditangkap Polisi