Ritual Mencuri Malam Jumat

Ritual Mencuri Malam Jumat
Ritual Mencuri Malam Jumat

jpnn.com - SURABAYA - Fadly Bayakkub punya hitung-hitungan tersendiri sebelum melakukan tindak pidana. Warga Jalan Nyamplungan itu hanya mencuri pada malam Jumat. Selain malam tersebut, remaja 23 tahun itu pantang melakukan kejahatan agar selamat.

Meski begitu, hitung-hitungannya tak selalu jitu. Buktinya, akhirnya dia tertangkap polisi juga.

Pria pengangguran itu memang menggantungkan hidupnya dari mencuri. Daerah operasinya di lingkungan Masjid Ampel. Dia menetapkan waktu, pencurian hanya dilakukan pada malam Jumat. “Biar aman,” katanya saat ditemui di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Minggu (11/4).

Namun, jaminan aman itu tidak berlaku saat dia beraksi malam Jumat lalu (10/4). Seperti pada malam Jumat kebanyakan sebelumnya, Fadly stand by di kawasan Masjid Ampel. Dia mencari sasaran pengunjung masjid dan makam yang lalai dengan barang bawaannya.

Kedatangannya di kawasan wisata religi itu tidak mencurigakan petugas keamanan. Wajahnya Timur Tengah, memakai gamis, dan berkopiah putih. Karena itulah, ketika berjalan ke sudut mana pun di kawasan tersebut, dia tak menarik perhatian. Termasuk saat dia mendekati sebuah tas milik Aminah, 32, warga Kedung Asem.

Aminah meninggalkan tas tersebut saat berwudu. Melihat kesempatan emas, Fadly beringsut mendekatinya. Dengan cekatan, dia mengambil tas itu dan segera berlalu keluar area masjid.

Remaja lulusan SMA tersebut tidak sadar bahwa Polres Pelabuhan Tanjung Perak menerjunkan banyak anggotanya yang juga berbaju gamis di kawasan itu. Belum ada sepuluh langkah, Fadly langsung dicegat petugas dan dibawa ke kantor petugas pengamanan.

Tas Aminah tersebut berisi uang Rp 1 juta. Ada juga dua handphone dan kunci sepeda motor beserta surat-suratnya. (eko/c7/ib)

SURABAYA - Fadly Bayakkub punya hitung-hitungan tersendiri sebelum melakukan tindak pidana. Warga Jalan Nyamplungan itu hanya mencuri pada malam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News