Riuh Sepi
Oleh: Dahlan Iskan
jpnn.com - SAYA jarang lewat jalur ini: Surabaya-Hong Kong-Tianjin. Harus bermalam di Hong Kong. Kali ini apa boleh buat. Toh sudah 3 tahun tidak lihat Hong Kong.
Dulu, ketika masih ada penerbangan Nanhang (China Southern) Surabaya-Guangzhou, saya selalu pilih itu: Surabaya-Guangzhou-Tianjin. Berangkat pagi, tiba sore.
Pilihan lain: Surabaya-Singapura-Beijing. Lalu naik kereta whoosh dari Beijing ke Tianjin: 29 menit.
Sebenarnya ada yang simple: Surabaya-Singapura-Tianjin, tetapi pakai penerbangan Scoot, all economy. Belum pernah mencoba. Kapan-kapan. Toh tidak pernah bawa bagasi. Baju lama masih setia menunggu di Beijing. Juga di Tianjin.
Kemarin itu saya mendarat di Hong Kong menjelang sore. Ke hotel naik taksi: HKD 410.
Saya tahu: kini tidak perlu lagi punya uang Hong Kong. Boleh dibayar dengan uang renminbi. Kursnya kini sama.
Menjelang sampai hotel saya diingatkan oleh pemandangan: ini hari Minggu. Terlihat dari banyaknya wanita Indonesia berkumpul di Taman Victoria yang luas di depan Hotel Park Lane.