Rival Menantu Jokowi Tolak Omnibus Law Cipta Kerja
Oleh karena itu, dukungan dari para buruh K-SPSI Kota Medan menjadi vitamin penyemangat bagi Akhyar untuk terus berjuang.
“Bagi kami, kemenangan Akhyar-Salman adalah represantatif masyarakat. Akhyar bukan tidak bisa cari toke, tetapi tidak mau mencari toke, karena prinsipnya kalau Akhyar dapat toke, nanti kepemimpinan wali kota bisa diutak-atik oleh toke,” katanya.
Akhyar kemudian berpesan kepada para buruh untuk menggunakan hak pilih pada 9 Desember 2020 mendatang dan mencoblos nomor urut 1 Akhyar-Salman.
"Kalau kemenangan tipis, bila wasitnya tidak jujur, maka sangat mudah disliding. Ayo kita ke TPS, ajak istri atau suami, anak dan tetangga serta kerabat untuk memilih Akhyar-Salman nomor 1. Kemenangan Akhyar-Salman adalah kemenangan rakyat Kota Medan,” pungkas Akhyar.(gir/jpnn)
Rival menantu Jokowi pada Pilkada Kota Medan menegaskan, telah menandatangani penolakan terhadap Omnibus Law Cipta Kerja.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Ganjar Pranowo Bakal Mengevaluasi UU Omnibus Law, Kaum Buruh Mengapresiasi
- Kasus Korupsi di KPU Bengkalis Berkaitan dengan Pilkada 2020
- Guspardi Minta Bawaslu Lebih Tegas, Ternyata Ini Alasannya
- Hakim Kembali Tunda Sidang Perkara Ujaran Kebencian Petinggi KAMI Jumhur Hidayat
- Gubernur dan Wagub Sumbar Membeli Mobil Baru, Andre Rosiade Ungkit Pilkada 2020, Menohok
- Alfedri Dilantik Jadi Bupati Siak, Wasekjen PAN: Lanjutkan Pengabdian Kepada Rakyat