Riyadh Muda
Oleh: Dahlan Iskan
jpnn.com - SETELAH membeli Newcastle United, pangeran yang Anda kenal baik itu akan membuat hat-trick: membangun airline baru, bandara baru, dan kota masa depan baru.
Yang terakhir itu Anda sudah tahu: Neom. Yang terbaru adalah ambisinya untuk mengalahkan tiga perusahaan penerbangan sohibnya sendiri.
Emirates, Etihad, dan Qatar Airways. Dua yang lainnya lagi ia anggap kecil: Oman Air dan Gulf Air.
Pangeran Mohammed bin Salman Al Saud pilih jalan paling cepat: mendirikan perusahaan penerbangan baru saja. Riyadh Air. Dari pada membesarkan perusahaan yang sudah berdiri lama: Saudi Airlines.
Membenahi Saudia mungkin dianggap ruwet. Sejarahnya sudah begitu panjang. Lebih tua 50 tahun daripada Emirates. Tetapi Saudia seperti dilindas habis si pendatang baru.
Maka dalam sekejap, Riyadh Air akan dilahirkan langsung besar. Riyadh Air langsung membeli 200 pesawat. Semua pesawat berbadan lebar: Boeing 787 Dreamliner dan Airbus 350.
Dengan memilih tipe pesawat seperti itu tujuannya jelas: menguasai jalur penerbangan internasional. Ia akan menjadi hub untuk penerbangan Asia, Eropa, dan Afrika.
Itu berarti Riyadh Air akan berusaha menggeser Emirates milik Uni Emirat Arab.