Riza Marlon, 20 Tahun Jadi Fotografer Spesialis Alam Liar Indonesia
Demi Bidik Cenderawasih, Tempuh 24 Jam Perjalanan Nonstop
Selasa, 11 Januari 2011 – 08:08 WIB
Menjadi fotografer khusus membidik hewan-hewan yang masih tinggal di alam liar bukanlah pekerjaan mudah. Tapi, itu dilakoni Riza Marlon sejak 20 tahun lalu. Apa yang membuatnya betah?
TRI MUJOKO BAYUAJI, Jakarta
===========================
===========================
TRI MUJOKO BAYUAJI, Jakarta
===========================
Kini, karya Riza sudah terpampang di berbagai publikasi LSM asing. Lembaga milik PBB seperti World Wild Fund (WWF), atau LSM Internasional seperti The Nature Conservacy (TNC), dan Wildlife Conservation Society (WCS) adalah beberapa nama yang menggunakan foto karya Riza.
"Saya menekuni bidang ini karena rasa terpukul," kata Riza saat ditemui Jawa Pos di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Universitas Indonesia, Depok, Minggu lalu (9/1). Saat ditemui, Riza baru saja selesai mengajarkan dasar-dasar fotografi objek alam liar kepada sejumlah mahasiswa MIPA.
Dengan latar belakang hobi menyayangi binatang, Riza menekuni dunia fotografi sejak bangku SMA. Awal mulanya, Riza mengabadikan objek-objek binatang di lingkungan sekitarnya. Saat masuk kuliah di Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Riza semakin termotivasi untuk menekuni fotografi alam liar. "Saya masuk fakultas biologi. Sejak itu mulai kenal banyak binatang," kata pria kelahiran 12 Januari 1960 itu.
Menjadi fotografer khusus membidik hewan-hewan yang masih tinggal di alam liar bukanlah pekerjaan mudah. Tapi, itu dilakoni Riza Marlon sejak 20
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408