Riza Primahendra Sampaikan Kajian Perkumpulan Amerta Soal Fenomena Ekonomi Lebaran 2025

Menurut Riza, PHK terjadi tidak hanya pada kawasan industri di sekitar kota namun juga pada kawasan perkebunan dan pedesaan.
Ekonomi pedesaan yang beberapa kali menjadi jaring penyelamat sosial kemungkinan tidak akan dapat berperan sebagaimana sebelumnya.
Potensi Komplikasi
Tekanan pada bursa saham:
Pelemahan daya beli masyarakat serta daya saing produk industri, tambang, dan perkebunan Indonesia yang melemah di pasar global akan berdampak pada industri jasa keuangan sehingga memberikan tekanan pada IHSG.
Penurunan investasi dan naiknya risiko
Pasar domestik dan global yang tidak kondusif akan menambah risiko investasi Indonesia yang masih diwarnai tumpang tindih peraturan pusat maupun daerah, pungutan liar oleh aparat dan ormas, dan produktivitas tenaga kerja yang rendah.
Risiko usaha yang makin tinggi menyebabkan investasi dan akses pada layanan keuangan akan makin sulit dan mahal.
Ketua Perkumpulan Amerta Dr. I Riza Primahendra menyampaikan hasil kajian lembaganya terkait fenomena ekonomi Lebaran 2025.
- Seusai Lebaran 2025, Harga Cabai di Pasar KM 5 Palembang Makin Pedas
- Situasi Lebaran di Jateng Berjalan Normal, One Way Nasional Mulai Diberlakukan
- Kondisi Terkini Lalu Lintas di Pelabuhan Merak pada Puncak Arus Balik 2025
- Arus Balik Lebaran 2025, Kapolri Sampai Bilang Cukup Luar Biasa
- Arus Balik Lebaran 2025 Capai 40 Persen, Kapolri Siapkan One Way Nasional
- Kapolri: Rest Area KM 456 Salatiga Jadi Favorit Pemudik