Riza Primahendra Sampaikan Kajian Perkumpulan Amerta Soal Fenomena Ekonomi Lebaran 2025

Riza Primahendra Sampaikan Kajian Perkumpulan Amerta Soal Fenomena Ekonomi Lebaran 2025
Ketua Perkumpulan Amerta Dr. I Riza Primahendra. Foto: Dokumentasi pribadi

Bonus demografi akan menjadi bencana demografi jika tidak tercipta lapangan kerja dalam jumlah yang memadai

Potensi pendapatan negara menurun:

Penurunan ekspor yang disebabkan secara langsung maupun tidak langsung oleh perang tarif Trump berpotensi menyebabkan defisit neraca perdagangan, berkurangnya devisa, dan penurunan pajak.

Upaya meningkatkan pendapatan dengan menaikkan pajak pada wajib pajak ataupun menjaring potensi wajib pajak baru berpotensi kontra produktif, yaitu makin tidak kompetitifnya iklim investasi dan kenaikan beban hidup yang dapat meningkatkan dinamika sosial.

Posisi negosiasi dagang Indonesia yang lemah: ? Ketergantungan pada impor untuk produk pertanian (beras, jagung, kedelai, gula, dsb), bahan baku industri (kapas, logam, kimia dasar, chip, mesin, dan sebagainya) membuat Indonesia tidak mandiri dan berada posisi lemah dalam negosiasi dagang bilateral maupun multilateral.

Sebagai akibatnya Indonesia rentan ditekan menjadi pasar negara lain.

Dampak perang tarif dapat lama dan luas, mempersulit pemulihan ekonomi nasional

Kondisi Saat Ini

Ketua Perkumpulan Amerta Dr. I Riza Primahendra menyampaikan hasil kajian lembaganya terkait fenomena ekonomi Lebaran 2025.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News