Riza Primahendra Sampaikan Kajian Perkumpulan Amerta Soal Fenomena Ekonomi Lebaran 2025

Riza Primahendra Sampaikan Kajian Perkumpulan Amerta Soal Fenomena Ekonomi Lebaran 2025
Ketua Perkumpulan Amerta Dr. I Riza Primahendra. Foto: Dokumentasi pribadi

Ketergantungan Indonesia pada impor yang dijaga oleh mafia impor.

Produktivitas pertanian yang rendah dan tidak berkembangnya industri dasar.

KKN menyebabkan biaya pembangunan infrastruktur dan investasi, serta pelayanan sosial berkualitas yang mahal.

Kementerian, lembaga, BUMN/D di pusat dan daerah yang besar karena akomodasi politik dan tidak profesional menyebabkan belanja rutin yang tidak produktif semakin tinggi, proses birokrasi yang panjang dan tidak efektif.

Perang tarif dapat memicu perang dagang:

Perang tarif (bea masuk) produk impor dari negara tertentu dapat memicu perang dagang di mana negara-negara terlibat dalam saling membalas kebijakan proteksionis, tidak hanya tarif, tetapi juga: pembatasan kuota impor, subsidi ekspor (memberi bantuan finansial ke industri lokal untuk bersaing di luar negeri), larangan impor produk tertentu, devaluasi mata uang (agar ekspor lebih murah).

Jika perang dagang terus berlanjut dapat menyebabkan. Inflasi global, penurunan pertumbuhan ekonomi global karena keterbatasan investasi, rantai pasok terganggu (khususnya untuk industri elektronik dan mesin), akhirnya resesi ekonomi global jika konflik semakin meluas.

Rekomendasi Pada Pemerintah 

Ketua Perkumpulan Amerta Dr. I Riza Primahendra menyampaikan hasil kajian lembaganya terkait fenomena ekonomi Lebaran 2025.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News