Rizal: Kebijakan SBY Belum Pro-Rakyat
Kamis, 11 November 2010 – 15:04 WIB

Rizal: Kebijakan SBY Belum Pro-Rakyat
JAKARTA - Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli mengatakan meski Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah berkuasa enam tahun, tapi belum satupun lahir terobosan yang pro-rakyat. "Hingga saat ini, Presiden SBY masih konsisten mengikuti Ekonomi neoliberal, padahal di Amerika dan di Eropa sendiri sudah ditinggalkan," kata Rizal Ramli, di Jakarta, Kamis (11/11). "Perbaikan indikator-indikator finansial tersebut akibat banjirnya hot money (uang panas) yang masuk ke Indonesia, yang sekaligus akan membuat ekonomi Indonesia bagaikan roller-coaster (turun-naik dengan tajam)," katanya.
Kebijakan utama SBY dalam bidang ekonomi, kata Rizal, masih berkutat pada realisasi mazhab liberalisasi di segala bidang, peningkatan utang dan menjual aset-aset negara, seperti BUMN yang dibangun oleh Soekarno, Soeharto, dan pemerintah sebelumnya.
Membaiknya berbagai indikator finansial saat ini antara lain bursa saham, rupiah yang menguat, cadangan devisa meningkat, menurut Rizal, sesungguhnya bukanlah hasil kerja pemerintahan SBY.
Baca Juga:
JAKARTA - Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli mengatakan meski Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah berkuasa enam tahun, tapi belum satupun
BERITA TERKAIT
- Harga Emas Antam Hari Ini 21 April 2025, juga UBS dan Galeri24
- Porang Jadi Andalan Baru Sidrap, Ekspornya Sampai Eropa
- Krakatau Steel Genjot Produksi Baja Tahan Gempa
- Membaca Ulang Arah Industri Baja Nasional Lewat Kasus Inggris
- Hari Ini Pemprov DKI Gratiskan Tarif Transjakarta Khusus Untuk Perempuan
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta