Rizal: Kebijakan SBY Belum Pro-Rakyat
Kamis, 11 November 2010 – 15:04 WIB
Tetapi, lanjut Rizal, indikator ekonomi yang penting untuk rakyat, seperti lapangan pekerjaan, peningkatan daya beli dan kesejahteraan, serta transportasi publik tidak mengalami perbaikan yang berarti selama SBY berkuasa enam tahun.
Baca Juga:
Sementara, Presiden AS Barack Obama, baru berkuasa dua tahun, tetapi dalam waktu pendek tersebut, sudah berhasil memanfaatkan popularitasnya yang sangat tinggi pada saat terpilih untuk mengubah kebijakan menjadi pro-rakyat.
Contohnya, walaupun ditentang oleh kelompok konservatif, Obama berhasil menggolkan undang-undang sehingga 30 juta rakyat miskin Amerika bisa menikmati asuransi kesehatan gratis. Obama juga berhasil meredam krisis ekonomi yang melanda Amerika. Di samping itu, Obama memajukan reformasi undang-undang yang mengatur spekulasi ugal-ugalan di sektor keuangan Amerika. "Itu suatu langkah yang sangat progresif walaupun ditentang oleh kelompok konservatif dan sektor keuangan," kata Rizal.
Dalam perspektif politik dan kekuasaan, kata Rizal, sesungguhnya itulah esensi demokrasi. "Popularitas yang tinggi dimanfaatkan untuk membuat terobosan-terobosan yang menguntungkan rakyat. Popularitas bukan sekedar untuk popularitas citra pribadi," tukasnya.
JAKARTA - Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli mengatakan meski Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah berkuasa enam tahun, tapi belum satupun
BERITA TERKAIT
- PPM MHU Raih Tamasya Award 2024 dari Kementerian ESDM
- SIG Raih Peringkat Emas di Ajang SNI Award 2024
- Bank bjb Raih Digital Banking Award 2024 dari Investortrust
- Re.Search Gelar Puncak Acara Innovation Lab 2024
- BNI Emerald Center Manjakan Nasabah Premium dengan Konsep Baru
- Perusahaan Tambang Harus Memberikan Dampak Positif Kepada Masyarakat