Rizal Ramil: Cabut Nobel Perdamaian Suu Kyi!
jpnn.com, JAKARTA - Tokoh nasional Rizal Ramli menilai pemerintahan Aung Saan Su Kyi sudah keji melampaui batas dan tidak punya toleransi terhadap etnis Rohingya yang umumnya muslim.
Menurut Ramli, di balik kemegahan simbol peraih nobel, ternyata Su Kyi tidak toleran dan dinilai melanggar HAM.
"Oleh sebab itu nobel perdamaian baginya harus dicabut dan pemerintah sebaiknya mempertimbangkan kedudukan Dubes Myanmar di Jakarta," kata Rizal di Jakarta, Sabtu (2/9).
Rizal sangat menyesalkan dan prihatin dengan tragedi kemanusiaan Rohingya.
Dia mengaku sangat kecewa sikap Suu Kyi yang tak peduli atas tragedi kemanusiaan Rohingya ini.
Masyarakat internasional sudah mendesak Suu Kyi agar menghentikan genosida itu.
Namun, hingga saat ini Ramli melihat Suu Kyi membiarkan semuanya terjadi.
"Maka dengan sangat menyesal saya mendesak agar hadiah nobel Suu Kyi dicabut dan persona nongratakan Dubes Myanmar di Jakarta," katanya.
- Indonesia Pimpin ASEAN, Fadli Zon Punya Saran soal Upaya Akhiri Kekerasan di Myanmar
- DK PBB Desak Myanmar Bebaskan Aung San Suu Kyi
- Jokowi dan Myanmar
- Hukuman Penjara Aung San Suu Kyi Bertambah Lagi, Total Jadi 26 Tahun
- Penasehat Ekonomi Aung San Suu Kyi Asal Australia Dijatuhi Hukuman Penjara di Myanmar
- Indonesia Terus Desak Myanmar Buka Akses ke Aung San Suu Kyi, Ini Tujuannya