Rizal Ramli Beberkan Keberhasilannya sebagai Menteri Gus Dur
jpnn.com, JAKARTA - Rizal Ramli merasa berhasil sebagai menteri koordinator bidang perekonomian dan menteri keuangan di era Presiden Abdurahman Wahid alias Gus Dur. Meski hanya setahun di kabinet (2000-2001), dia merasa sudah mencatat banyak prestasi.
"Waktu saya masuk, minus 3 persen ekonominya. Kami putuskan tidak mengikuti kebijakan IMF (Internasional Monetary Fund), kita jalan sendiri dengan segala kontroversinya," papar Rizal saat sambutan peresmian Kantor Kas BNI 46 di Universitas Bung Karno, Jakarta, Rabu (29/11).
Dengan prinsip itu, lanjut Rizal, ekonomi Indonesia ternyata bisa meningkat dari minus 3 persen menjadi hampir 6.5 persen. Hutang luar negeri pun berkurang.
"Satu-satunya pemerintahan yang mengurangi utang bukan menambah utang hanya pemerintahan Gus Dur," ujarnya.
Selain itu, lanjut Rizal, di era Gus Dur satu-satunya pemerintahan yang berhasil mengurangi indeks kesenjangan ekonomi serta tidak melakukan impor beras selama kurun waktu dua tahun, sambil tetap menjaga kestabilan harga.
Pada era Gus Dur yang singkat itu juga, kenang Rizal, gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) naik dua kali lipat.
"Ternyata kita bisa, justru negara yang mandiri dalam kebijakan ekonomi, punya kesempatan untuk maju lebih hebat," ucapnya.
Justru negara-negara yang hanya manut dengan IMF, lanjut Rizal, tidak ada satu pun yang hebat perekonomiannya. Paling banter ekonomi mereka hanya tumbuh lima sampai enam persen.
Meski hanya setahun di kabinet (2000-2001), dia merasa sudah mencatat banyak prestasi
- Bamsoet: Prabowo Menyambut Baik Keputusan MPR Terkait Bung Karno, Soeharto, dan Gus Dur
- Delapan Prabowo
- Tiga Presiden
- TAP MPR II/2001 Sudah Tidak Berlaku, Bamsoet Desak Segera Pulihkan Nama Baik Gus Dur
- Dewan Syura PKB: Pencabutan TAP MPR Memulihkan Nama Baik Gus Dur
- TAP MPR Soal Gus Dur Dicabut, Cak Imin Mengapresiasi Perjuangan Fraksi PKB