Rizal Ramli Beri Rapor Merah untuk Capaian Ekonomi Indonesia, Sentil Sri Mulyani
Sebagai buktinya, imbuh Rizal Ramli, tax ratio atau penerimaan pajak di awal tahun 2020 ini realisasinya tidak mencapai lebih dari 10 persen.
Angka itu jauh tertinggal saat Rizal Ramli menjabat sebagai Menko Ekuin 20 tahun lalu. Ketika itu, pemerintah berhasil merealisasikan tax ratio hingga 11,5 persen dari GDP.
"Hari ini sebelum krisis (Covid-19) sepuluh persen. Dengan krisis ini penerimaan pajak bakal lebih anjlok lagi. Bahkan, bisa 60-65 persen dari target. Itu yang menjelaskan kita akan kesulitan cash flow. Penerimaan pajak anjlok, besar sekali," terang Rizal Ramli.
"Dia (Sri Mulyani) hanya berani dengan yang kecil-kecil, dan kedua dia pinjam-pinjam semakin susah. Makanya mulai pinjam melalui bilateral," lanjutnya.
Dari situ, mantan Menko Kemaritiman ini memprediksi ekonomi Indonesia pada tahun 2021 masih akan sulit, bahkan lebih buruk dari krisis moneter tahun 1998.
"Semakin lama, ekonomi semakin terjerumus. Jokowi go down bersama dengan kinerja Sri Mulyani dalam kinerja keuangan," pungkas Rizal Ramli.(ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Rizal juga menyinggung kesemrawutan kebijakan fiskal Menkeu Sri Mulyani Indrawati, satunya soal utang.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Buntut PPN 12 Persen, Pemerintah Bebaskan PPH ke Pekerja Padat Karya
- Ternyata Daging hingga Listrik Kena PPN 12 Persen, Begini Kriterianya
- Tarif PPN Resmi jadi 12 Persen, Sri Mulyani: Masih Relatif Rendah
- Kemendagri Tekankan Pentingnya Perbaikan Sistem Perizinan untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
- Menkeu: APBN Defisit Rp 401 Triliun