Rizal Ramli Komentari Kasus Ferdy Sambo, Sadis
jpnn.com, JAKARTA - Rizal Ramli turut mengomentari kasus pembunuhan Brigadir J yang dilakukan Irjen Ferdy Sambo.
Menurut Rizal, mencuatnya kasus pembunuhan ini sebagai awal dari revolusi rakyat secara digital, lantaran memaksa siapapun untuk tidak bisa tidak mengabaikan kasus tersebut.
"Inilah sebetulnya awal dari people revolution secara digital, revolusi rakyat, tetapi pakai digital doang. Namun, impactnya dahsyat sekali karena memaksa siapapun untuk tidak bisa mengabaikan," kata tokoh nasional itu dalam diskusi daring yang diadakan Total Politik dipantau di Jakarta, Jumat.
Berita soal pembunuhan Brigadir J yang menyita perhatian publik selama dua bulan terakhir, kata ekonom senior itu, bahkan mengalahkan tayangan infotainment karena mengandung unsur cerita yang lengkap, mulai dari adanya peristiwa pembunuhan, dugaan perselingkuhan, hingga dugaan geng mafia di tubuh Polri.
Lebih lanjut, dia menyebut kasus ini sebagai gejala Samboisme, karena memiliki beberapa dimensi pembunuhan di dalamnya.
"Ini pembunuhan sadis, terencana, penghapusan barang-barang bukti secara sistematis," ujar Rizal Ramli.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu juga berharap kasus ini dapat membongkar lebih jauh terkait problematika Satuan Tugas Khusus (Satgassus) dalam Polri, termasuk aliran dana di dalamnya.
"Harus dibuka polanya, dipertanggungjawabkan karena kalau enggak betul-betul ini kegiatan mafia di dalam polisi," kata Rizal.
Kasus pembunuhan Brigadir J yang dilakukan Irjen Ferdy Sambo turut mengundang komentar dari Rizal Ramli.
- Lemkapi Sebut Perbuatan AKP Dadang Telah Menurunkan Muruah Kepolisian
- Usut Tuntas Kasus Penembakan Polisi di Solok Selatan: Menunggu Implementasi Revolusi Mental Polri
- Kasatreskrim Ditembak Kabag Ops di Sumbar, Kadiv Propam Bilang Begini
- Ronny Bicara Putusan MK, Anggota TNI & Polri Kena Pidana Kalau Tak Netral
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral