Rizal Ramli Kritik Langkah Menhub yang Membuka Kembali Transportasi Umum

Mantan anggota Tim Panel Bidang Ekonomi PBB itu pun mengingatkan pemerintah untuk tidak terlalu gegabah dalam mengambil kebijakan. Menurutnya, alih-alih mengekor langkah pemerintah Presiden Donald Trump yang sudah melakukan gradual reopening untuk sejumlah negara bagian, justru pembukaan akses ini tak sebanding dengan risiko yang lebih besar.
"Kalau kita gegabah maka kurvanya tidak akan seperti V yang anjlok kemudian naik. Namun akan cembung ke bawah recovery-nya," kata Rizal.
"Selama ini kita selalu terlambat, self denial dan responsnya sering gegabah sehingga kemungkinan yang terjadi kurva merah (cembung ke bawah secara dalam)," sambungnya.
Menurut Rizal, bila ini terjadi maka perbaikan ekonomi membutuhkan waktu lebih panjang sekitar 1 tahun hingga 1,5 tahun.
"Kalau kita cepat responsnya dan tindakannya pas, maka dampaknya hanya 3 bulan - 6 bulan saja. Kami khawatir, kecerobohan ini akan mengakibatkan recovery kita akan lebih lambat," pungkas Rizal.(boy/jpnn)
Rizal Ramli menyarankan Menhub Budi Karya agar lebih baik menunggu saat corona melewati masa puncak.
Redaktur & Reporter : Boy
- 1,4 Juta Kendaraan Kembali ke Jabotabek pada H+5 Lebaran
- Arus Balik Lebaran 2025, 2 Juta Kendaraan Melintasi Jalur Arteri Jabar
- Malam Tadi Puncak Arus Balik di Jalur Selatan Nagreg Terlewati
- Dirut Jasa Raharja Minta Pemudik Tetap Utamakan Keselamatan
- Lubana Sengkol Jadi Favorit Keluarga, Karcis Masuk Rp 10 Ribu Saja
- Fitur Unggulan di Suzuki Ertiga Hybrid Cruise Bikin Perjalanan Jauh Makin Tenang