Rizal Ramli: Pemerintah Janjikan Angin Surga, Mohon Maaf Tahun Ini Krisis Indonesia Lebih Serius
Kedua, lanjutnya, daya beli rakyat biasa betul-betul ancur, karena tidak ada pekerjaan, gara-gara covid dan sebagainya.
"Namun, yang paling penting adalah likuiditas yang ada di masyarakat disedot karena pemerintah ngutang terlalu banyak sehingga primary balance nya negatif selama enam tahun dan makin besar," tuturnya.
"Artinya apa? harus membayar bunga saja harus meminjam dan makin lama makin berat," tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani memprediksi pertumbuhan ekonomi mulai positif pada 2021. Bahkan, hampir setiap bulan pertumbuhan ekonomi diperkirakan positif.
Sri Mulyani memproyeksikan ekonomi Indonesia pada Maret-Juni 2021 tumbuh sekitar 4,5 persen-5,5 persen. Dia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tembus 5 persen pada September-Oktober 2021 dan kondisi ini bertahan hingga akhir tahun. (esy/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Rizal Ramli memprediksikan tahun ini Indonesia akan mengalami krisis lebih serius dibandingkan 2020 karena utang terlalu banyak
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Buntut PPN 12 Persen, Pemerintah Bebaskan PPH ke Pekerja Padat Karya
- Ternyata Daging hingga Listrik Kena PPN 12 Persen, Begini Kriterianya
- Tarif PPN Resmi jadi 12 Persen, Sri Mulyani: Masih Relatif Rendah
- Menkeu: APBN Defisit Rp 401 Triliun
- Menkeu Sri Mulyani Buka-bukaan soal Nasib Ekonomi Indonesia pada 2025