Rizal Ramli: Pemerintah tak Punya Strategi
Senin, 18 Maret 2013 – 10:55 WIB
JAKARTA - Mantan Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian, Rizal Ramli mengatakan ada dua penyebab harga pangan naik. Pertama pemerintah tidak memiliki strategi dan kebijakan di sektor pangan. Kedua sistem kuota impor yang tidak transaparan, hingga memicu terjadinya pat-gulipat antara pejabat dan pengusaha penerima lisensi kuota impor. Begitu juga dengan gula, kedelai, beras. Bahkan harga bawang putih dan bawang merah sempat menembus Rp100.000 per kilogram. "Kondisi ini tidak hanya membuat pusing ibu rumah tangga selaku konsumen, tapi juga para pedagang di pasar karena sulit menjual akibat terlalu mahal," tegas Rizal.
“Kalau sistem kuota dihapuskan dan diganti dengan sistem tarif, pasti impor kita akan lebih kompetitif. Harga bahan pangan akan lebih murah dan terjangkau oleh rakyat kecil," kata Rizal Ramli saat mengunjungi pasar induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (18/3).
Baca Juga:
Bahkan Rizal menyebut yang terjadi saat ini bukan kenaikan harga, tapi lompatan harga atau price jump, pada harga kebutuhan pangan seperti daging harganya berkisar Rp80.000-Rp90.000 per kilogram, atau dua kali lebih mahal dibandingkan harga di luar negeri.
Baca Juga:
JAKARTA - Mantan Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian, Rizal Ramli mengatakan ada dua penyebab harga pangan naik. Pertama pemerintah tidak
BERITA TERKAIT
- Kideco Berkomitmen untuk Menyempurnakan Kualitas Laporan Berkelanjutan
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia
- BTN Raih Penghargaan di Ajang LinkedIn Talent Awards
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global
- Pupuk Kaltim Kembali Raih Predikat Platinum di Ajang ASSRAT 2024
- Pegadaian Gelar Media Awards 2024, Puluhan Jurnalis Raih Penghargaan