Rizal Ramli Sebut Kabinet Pertama Bukan Jokowi Yang Susun, Kok Bisa?

jpnn.com - JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli menyatakan penyusunan anggota Kabinet Kerja sembilan bulan pertama pemerintahan bukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), tapi oleh seorang tokoh yang sangat berpengaruh. Hasilnya, menurut Rizal, ternyata begitu-begitu saja.
“Tapi setelah sembilan bulan kerja dengan hasil yang begitu-begitu saja, lalu Jokowi rehsuffle kabinetnya dan pilih menterinya secara mandiri, kelihatan bedanya,” kata Rizal Ramli, di Rumah dinasnya, kawasan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Rabu (25/11).
Menurutnya, kalau Presiden Jokowi akan reshuffle lagi kabinet ini karena memang memiliki hak prerogatif. Ia menyarankan agar itu dilakukan oleh presiden sendiri, hingga momentumnya berkelanjutan.
Dia menjelaskan, setelah reshuffle tiga bulan lalu, saat ini ekonomi Indonesia sudah berada di posisi yang benar. Setidaknya, ujar dia, sudah kembali ke posisi awal satu hari pertama presiden Jokowi berkuasa.
“Indikator bahwa ekonomi sudah pulih setidaknya ada tiga, pertama sektor-sektor yang dulunya negatif sudah mengarah ke positif walau pergerakannya relatif lambat. Kedua, ekspektasi dari kalangan bisnis mulai meningkat seiring dengan mulai antrinya calon investor dan ketiga terlihat betul ada inisiatif dari sejumlah menteri bersungguh-sungguh melaksanakan programnya untuk rakyat,” katanya.(fas/jpnn)
JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli menyatakan penyusunan anggota Kabinet Kerja sembilan bulan pertama
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Rayakan HUT Ke-19, Sekolah Yehonala Gelar Dinner Gathering Appreciation Night
- Truk Dilarang Beroperasi di Tol & Arteri Jateng Selama 16 Hari Mudik Lebaran 2025
- Dibuka 20 Maret, Tol Solo-Jogja Diperkirakan Jadi Favorit Pemudik
- Fraksi PAN DPR Bagikan 3.000 Paket Sembako, Warga dan Ojol Terima Manfaat
- Soal Imunitas Jaksa, BEM FH UBK Sebut Ada Potensi Penyalahgunaan Wewenang
- 2 Anak Buah Surya Paloh Kompak Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Alasannya Sama