Rizal Ramli Sebut Kondisi Ekonomi Makin Sulit, Ada Kaitannya dengan Rupiah
![Rizal Ramli Sebut Kondisi Ekonomi Makin Sulit, Ada Kaitannya dengan Rupiah](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2022/04/01/pakar-ekonomi-dan-politikus-indonesia-rizal-ramli-mentau-lan-emrq.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Ekonom senior Rizal Ramli menyampaikan tim ekonomi pemerintah harus menyiapkan skenario untuk mengantisipasi dampak dari pelemahan rupiah dan inflasi.
Sebab, melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menimbulkan banyak kekhawatiran akan kondisi ekonomi di tanah air.
Rizal mengatakan rupiah makin melemah karena bank sentral negara Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) melakukan program anti inflasi agresif dengan menyedot akses likuiditas.
"Kelemahan struktural ekonomi Indonesia dan ketergantungan utang sangat besar, sangat rentan terhadap gejolak tingkat bunga," ujar Rizal Ramli, Selasa (4/10).
Eks Menko Perekonomian itu menyebut kondisi perekonomian ke depan akan makin sulit karena kebijakan yang dibuat pemerintah banyak yang keliru.
Misalnya, kenaikan upah buruh, pemerintah tidak melalukan penghitungan yang merujuk kepada angka inflasi sehingga daya beli lesu dan roda perekonomian melambat.
"Inflasi harga pangan makin tinggi, kenaikan harga BBM ditambah pelemahan rupiah," kata Rizal.
Selain itu, nilai tukar atau kurs rupiah terhadap USD yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada hari ini menguat dibayangi meningkatnya laju inflasi di dalam negeri.
Ekonom senior Rizal Ramli menyampaikan tim ekonomi pemerintah harus menyiapkan skenario untuk mengantisipasi dampak dari pelemahan rupiah dan inflasi.
- Milad ke-15 Ahlulbait Indonesia, Teguhkan Komitmen Kebangsaan dan Kemanusiaan
- Tahun ke-12, Nara Kreatif Meluluskan 778 Siswa, Anies Baswedan Beri Pesan Khusus
- Gita Wirjawan dan Sri Mulyani Bicara Menjaga Stabilitas Fiskal RI di Tengah Ketidakpastian Global
- Pengembangan Laut Tangerang Peluang bagi Peningkatan Ekonomi Pesisir
- Presiden Prabowo Segera Meluncurkan Danantara, Catat Tanggalnya
- Meski Ada Efisiensi Anggaran, Kemenekraf Tetap Berkomitmen Kerja Maksimal