Rizal Ramli
Oleh: Dahlan Iskan
![Rizal Ramli](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2020/02/03/WhatsApp_Image_2020-02-03_at_15_33_11_(1).jpeg)
Akan tetapi, dia tidak punya partai. Padahal, untuk menjadi calon presiden harus diajukan oleh partai politik.
Di sinilah Rizal Ramli terus berkoar: Indonesia tidak akan pernah mendapat pemimpin yang baik. Partai politik telah memonopoli jalur kelahiran pemimpin bangsa. Apalagi, ada batasan suara parlemen 20 persen.
Itulah kekecewaan tertinggi Rizal Ramli. Pun di akhir hidupnya. Bahkan, sampai dia bawa mati. Padahal, sejak mahasiswa dia sudah memperjuangkan kehidupan berbangsa yang lebih baik. Sampai dia dimasukkan ke penjara.
Sang istri, Hera, sangat mendukung perjuangan suami. Saat Rizal Ramli jadi menteri –di bawah kepresidenan Gus Dur– Hera mengganti nama belakangnyi. Dari semula Herawati Rizal Ramli. Menjadi Herawati Moeljono –mengambil nama bapaknyi.
Waktu itu Hera menjadi konsultan arsitektur. Hera tidak mau memanfaatkan posisi menteri sang suami.
RR begitu ingin jadi presiden. Dia pilih meninggal hampir bersamaan dengan penetapan capres untuk Pilpres 2024. (*)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Itulah kekecewaan tertinggi Rizal Ramli. Pun di akhir hidupnya. Bahkan, sampai dia bawa mati. Padahal, sejak mahasiswa dia sudah memperjuangkan kehidupan...
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi
- Jaipong Gembyung
- Luhut Dasco
- Milad ke-15 Ahlulbait Indonesia, Teguhkan Komitmen Kebangsaan dan Kemanusiaan
- Tahun ke-12, Nara Kreatif Meluluskan 778 Siswa, Anies Baswedan Beri Pesan Khusus
- Gita Wirjawan dan Sri Mulyani Bicara Menjaga Stabilitas Fiskal RI di Tengah Ketidakpastian Global
- Pengembangan Laut Tangerang Peluang bagi Peningkatan Ekonomi Pesisir