Rizieq Shihab Timbulkan Kebingungan Soal Protokol Kesehatan di Indonesia
Perubahan perilaku jadi 'vaksin yang terbaik'
T Irwan Amrun, Ketua Sub Mitigasi Perubahan Perilaku di Satgas COVID-19 mengakui jika peristiwa dalam beberapa pekan ini terjadi karena terlalu besar dan beragamnya institusi yang harus ikut menangani pandemi di Indonesia.
"Tugas pokok dan fungsi menjadi tumpang tindih dan muncul silo-silo, ego pribadi dan juga ego sektoral," kata Irwan.
"Kita sekarang ibaratnya seperti hamster yang sedang bergerak cepat dan menggila di sangkarnya, tapi tidak jelas arah dan tujuannya."
Irwan berpendapat, meski acara-acara yang melibatkan Rizieq sebagai "riak kecil", sejumlah acara lain yang melibatkan kerumunan besar menyulitkan usaha Pemerintah untuk meyakinkan masyarakat.
Tapi, menurutnya, kunci keberhasilan penanganan tersebut ada dalam upaya yang dilakukan bersama sehingga dibutuhkan kesadaran dalam perilaku setiap orang.
"Kita manusia yang membawa virus dan kita tidak bisa membunuh manusia, seperti kita membunuh hewan yang memiliki flu burung misalnya," ujar Irwan.
Photo: Kerumunan di salah satu pusat perbelanjaan di Indonesia. (Foto: Antara, Asprilla Dwi Ananda)"Menurut saya vaksin yang terbaik adalah perubahan perilaku, kita sebagai manusia yang harus mengubah perilaku menyesuaikan diri dengan alam."
Di saat kasus penularan virus corona yang masih terus meningkat dengan rata-rata ribuan kasus baru setiap harinya, kegiatan yang melibatkan Rizieq Shihab telah menimbulkan pertanyaan besar mengenai protokol kesehatan yang diterapkan Pemerintah Indonesia
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati