Rizki Wahyudi Bersama Anak, Istri, Ibu Kandung, Keponakan, di Sriwijaya Air SJ182
jpnn.com, JAKARTA - Seorang pegawai Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bernama Rizki Wahyudi merupakan salah satu penumpang Pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1) sekitar pukul 14.47 WIB.
Rizki Wahyudi merupakan staf Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Balai Taman Nasional Gunung Palung yang berada di Kabupaten Kayong Utara dan Kabupaten Ketapang di Kalimantan Barat.
"Benar. Mohon doanya," ujar Kepala Balai Taman Nasional Gunung Palung Ari Wibawanto ketika dikonfirmasi oleh ANTARA lewat aplikasi pesan dari Jakarta pada Sabtu malam.
Dalam kesempatan yang berbeda, Sekjen KLHK Bambang Hendroyono melalui aplikasi pesan juga menyampaikan duka terkait dengan hilangnya Sriwajaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak.
Dalam pesan tersebut, ia mengatakan bahwa Rizki merupakan PEH yang bertugas di Taman Nasional Gunung Palung.
Rizki diduga berangkat menuju Pontianak dengan pesawat itu bersama istri, anak yang berusia tiga bulan, ibu kandung, dan seorang keponakannya.
Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak kehilangan kontak, sekitar pukul 14.40 WIB, seperti yang dikonfirmasi oleh Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto.
Pesawat bernomor registrasi PK CLC dengan jenis Boeing 737-500 itu, kehilangan kontak pada posisi 11 nautical mile utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan saat menambah ketinggian ke 13.000 kaki.
Pesawat Sriwijaya Air SJ182 jatuh dan meledak, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) ikut berdukacita.
- SPBU Apung: Solusi Pramono-Rano untuk Warga Kepulauan Seribu
- Turun Lapangan, TJSL Jakpro Group Tiba di Ujung Utara Jakarta: Pulau Sabira
- BMKG soal Cuaca Jakarta Hari Ini, Warga Hendak Malam Mingguan Wajib Tahu
- Mayat Tak Berpakaian di Perairan Pulau Pramuka, Ini Ciri-Ciri Lengkapnya
- Bank DKI Distribusikan Kartu Bansos di Kepulauan Seribu
- Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini 9 Juli 2024: Kepulauan Seribu Berbeda