Rizky Rifallah, Remaja Penderita Diabetes Insipidus dan Kanker Batang Otak
Sehari Minum 14 Liter, Obat Harus Beli ke Singapura
Senin, 16 Februari 2009 – 06:21 WIB

Penderita kanker otak, Rizki Rifallah, 15 tahun, saat berada di ruang belajar RS Dharmais Jakarta baru-baru ini. Foto: Agus Wahyudi/Jawa Pos
Dari situ dokter menyatakan bahwa dia sakit sinusitis. ''Tapi, dokter tetap curiga karena aku nggak ada keluhan THT,'' ujarnya.
Kemudian, dia dirujuk ke RS Mitra Keluarga, Jatinegara. Setelah dilakukan MRI, ditemukan cairan dalam otak Rizky. ''Kemudian, oleh dokter saya dinyatakan kena diabetes insipidus. Penyakit yang langka di Indonesia. Katanya, saat ini hanya ada lima pasien,'' kenang Rizky.
Lantaran langka, obatnya amat sulit didapat. Untuk mendapatkan obat itu, Eri Susila Patriadi dan Trisna Purnawati -orang tua Rizky- harus menitip ke tetangga yang pergi ke Singapura. Jika tak mengonsumsi obat itu, Rizky terus-menerus kencing. Alhasil, dia pun acapkali haus dan dehidrasi. Karena itu, sehari dia bisa menghabiskan 14 liter air minum. ''Kalau tidak minum, bisa dehidrasi. Soalnya aku haus terus,'' ujarnya.
Rizky pun pasrah kepada Tuhan. Suatu hari keajaiban terjadi. Rizky mendapat pasokan obat secara gratis dari Yayasan Buddha Suci. Satu bulan dia habis empat botol. Hingga kini, bantuan itu masih mengalir. Obat ''langka'' itu diteteskan pada kedua lubang hidung yang kemudian bekerja pada saraf otak.
Usia Rizky Rifallah baru 15 tahun. Namun, dua penyakit berat telah menderanya, yakni diabetis insipidus dan kanker pada batang otak. Kini dia melalui
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu