Rizky Rifallah, Remaja Penderita Diabetes Insipidus dan Kanker Batang Otak
Sehari Minum 14 Liter, Obat Harus Beli ke Singapura
Senin, 16 Februari 2009 – 06:21 WIB
Dua minggu kemudian Rizky menjalani operasi kedua. Setelah operasi itu, dokter menyatakan bahwa tumornya telah hilang. Namun, siapa sangka... delapan bulan setelah itu, atau tepatnya September 2008, tumor ganas itu muncul kembali di otaknya. Kali ini lebih serius. Posisinya amat vital, yakni di dalam batang otak. Karena itu, tim dokter tidak berani mengoperasi. ''Sebab, kecuwil sedikit saja aku bisa mati. Sebab, batang otak itu pusat kehidupan,'' tuturnya tegar.
Rizky tahu betul risiko penyakitnya. Kedua orang tuanya juga tak pernah menutupi apa pun ihwal penyakitnya. ''Aku justru bangga punya penyakit ini. Artinya, Allah masih sayang sama aku. Mulanya aku sempat ngedrop. Terus ibu beri aku semangat. Katanya, kita bisa. Aku selalu ulang kata-kata ibu bahwa aku bisa,'' ucapnya. Maka, jalan satu-satunya, Rizky harus menjalani kemoterapi. Selama menjalani kemoterapi, Rizky tak mengaku kesakitan. Rambutnya hanya rontok dan kemudian menjadi gundul.
Pada November 2008, Rizky dirujuk ke RS Kanker Dharmais. Pernah suatu ketika dia mengalami shock, trombositnya turun drastis. Saat itu dia harus menghabiskan 30 kantong darah.
Kini Rizky tak hanya berjuang melawan kanker otak, tapi juga harus bergelut dengan diabetes insipidus. ''Kalau aku sampai berhenti minum obat, ya pipis dan haus terus,'' ujarnya.
Usia Rizky Rifallah baru 15 tahun. Namun, dua penyakit berat telah menderanya, yakni diabetis insipidus dan kanker pada batang otak. Kini dia melalui
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408