RJ Lino: Itu Proyek Kecil Sekali
jpnn.com - JAKARTA - Direktur Utama Pelabuhan Indonesia II Richard Joost Lino merampungkan pemeriksaan di Badan Reserse Kriminal Kepolisi sebagai saksi korupsi pengadaan 10 unit mobile crane di Pelindo II, Senin (30/11) siang.
Lino mengaku tidak ada yang khusus dalam pemeriksaannya kali ini, termasuk pertanyaan yang diajukan penyidik Badan Reserse. "Saya kira proses biasa, ditanya saya jawab terkait pengadaan dan sebagainya. Jadi tidak ada yang khusus," ujar Lino usai diperiksa Bareskrim Polri, Senin (30/11).
Terkait proses pengadaan mobile crane, Lino mengklaim sudah sesuai prosedur. Lino mengaku selama ini kooperatif. Ketika penyidik memanggil, ia datang. Ketika penyidik minta data, akan diberikan. "Tidak ada yang kami langgar," tegasnya.
Lebih lanjut Lino mengatakan bahwa pengadaan mobile crane itu merupakan proyek kecil sekali yang nilainya hanya Rp 46 miliar. Dia mengaku, biasanya dalam setahun itu mengerjakan proyek bernilai triliunan. Karenanya, kata dia, tidak perlu koordinasi dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara dalam pengadaan mobile crane itu.
"Setahun Rp 5 triliun, Rp 4 triliun saya kerjakan. Ini kerjaannya cuma Rp 46 miliar kok. Itu proyek sangat biasa, tidak perlu kordinasi dengan BUMN," katanya. Menurutnya lagi, proyek itu merupakan kewenangan Pelindo II untuk memutuskan. "Itu tidak ada kaitan dengan BUMN sama sekali," tuntasnya. (boy/jpnn)
JAKARTA - Direktur Utama Pelabuhan Indonesia II Richard Joost Lino merampungkan pemeriksaan di Badan Reserse Kriminal Kepolisi sebagai saksi korupsi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Anak Guru PPPK di Karanganyar jadi Korban Pemerkosaan, Sang Ibu Minta Polisi Bertindak
- Tokoh Masyarakat Hingga Akademisi Sebut Arinal Membawa Perubahan di Lampung
- Ribuan Warga Memeriahkan Gebyar Budaya, Husain Alting Sjah Ingatkan Perdamaian di Atas Segalanya
- Kemenko PMK Melakukan Penguatan Pemberdayaan Perempuan di Desa
- Tim Gabungan Sita 7 Unit Hp, 10 Paku & 20 Korek Api di Lapas Narkotika Muara Beliti
- Hari Wayang, Kiai Paox Iben Sebut Kebudayaan Jembatan antara Pemerintah dan Rakyat