RNI Gandeng KPK, Siap Memperkuat Integritas Karyawan
jpnn.com, JAKARTA - PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI bersinergi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memperkuat integritas karyawan.
Direktur Utama RNI Arief Prasetyo Adi menyadari integritas harus menjadi landasan dalam menjalankan setiap aktivitas bisnis di perusahaan.
Integritas adalah hal utama dan kunci, tidak ada toleransi bagi yang bermain-main dengan integritas.
“Kegiatan ini merupakan kolaborasi RNI dengan Direktorat Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK untuk mensosialisasikan kepada karyawan mengenai pentingnya profesional berintegritas," kata Arief di Jakarta, Senin (15/11).
Arief menyampaikan pihaknya juga telah menerapkan kebijakan untuk penerapan tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG), Kebijakan Anti Gratifikasi, Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP), RNI Integrity Line (Whistle Blowing System), Pelaporan LHKPN, dan Code of Conduct.
Calon induk Holding BUMN pangan itu terus memupuk dan memperkuat semangat integritas, penerapan nilai inti atau Core Value AKHLAK dan semangat inovasi untuk kemajuan perusahaan.
Direktorat Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK Wuryono Prakoso mengatakan kemampuan korporasi menumbuhkan budaya integritas akan menentukan daya saing ke depan.
"Modal kultural yang selaras antara integritas individu, komunitas, serta korporasi menjadi faktor penentu keberlanjutan korporasi untuk bertahan dan memiliki resiliensi bisnis dalam persaingan baik secara sektoral maupun regional kawasan," kata Wuryono.
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI bersinergi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memperkuat integritas karyawan.
- 5 Berita Terpopuler: Info Terbaru dari BKN soal PPPK Tahap 1, Tolong Jangan Diabaikan
- Hasto dan Yasonna Laoly Dicekal ke Luar Negeri
- Sekjen PDIP Sudah Tersangka, Lalu Bagaimana Sikap KPK soal Harun Masiku? Jawabannya Klasik
- Penetapan Tersangka Hasto Bernuansa Kriminalisasi, Pernyataan Ketua KPK Buktinya
- Hasto Kristiyanto jadi Tersangka, Jokowi: Hehee...
- Alhamdulillah, Anggaran Kredit Investasi Padat Karya Mencapai Rp 20 Triliun