RNI Kembangkan Konsep Ternak Sapi
Senin, 11 Maret 2013 – 04:39 WIB
JAKARTA - PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) sudah mempunyai konsep sendiri untuk mengembangkan peternakan sapi, yaitu melalui mekanisme plasma sapi dan sarjana masuk desa. Ini menyusul tersebutnya PT RNI sebagai salah satu perusahaan pelat merah yang bisnisnya merambah perkebunan, disamping tetap pada bisnis utamanya produksi dan distribusi gula pasir. Pengembangan peternakan dan penggemukan sapi di Majalengka, rinci Ismed, terintegrasi dengan perkebunan tebu dan pabrik gula. Para sapi-sapi yang diternak dan digemukan di kawasan ini diberi nama "sate" alias sapi tebu. "Sapi terintegrasi dengan tanaman tebu. Makanya disebut sate. Di sini kami pun telah melakukan peletakan baru pertama Rumah Pemotongan Hewan," paparnya.
Direktur Utama (Dirut) PT RNI, Ismed Hasan Putro mengatakan, pihaknya siap untuk mengerahkan setidaknya 2.500 sarjana masuk desa untuk pengembangan sapi. Nantinya, RNI mengembangkan pola plasma dalam membina para petani.
Baca Juga:
"Konteks peran kami tidak hanya melalui mekanisme bisnis, tapi plasma. Jadi melalui petani yang dikelompokan akan dibina oleh sarjana masuk desa dengan alokasi delapan ekor sapi per kelompoknya. Kita kembangkan ini di Jatitujuh dan Subang. Dari pola plasma itu, mereka dapatkan bagi hasilnya sekitar Rp 1,3 juta per kelompok atau Rp 500 juta di satu desa. Ini adalah uang yang kita kembangkan di satu desa itu. Kemudian kami juga akan menghimpun 2500 sarjana masuk desa," kata Ismeddi kawasan Karawang, Jawa Barat, akhir pekan lalu.
Baca Juga: