RNI Tunda Kerjasama dengan Australia
jpnn.com - JAKARTA - Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Ismed Hasan Putro menyatakan akan menunda sementara kerjasama dengan Australia terkait bisnis impor sapi dan pembelian lahan ternak sapi seluas 25 ribu hektare.
Langkah ini diambil Ismed untuk menghormati sikap pemerintah yang saat ini bersitegang dengan Australia pascaterbongkarnya aksi penyadapan yang dilakukan negara Kangguru itu terhadap Presiden SBY dan sejumlah petinggi pemerintah RI.
"Jadi kami sudah putuskan untuk menghentikan sementara proses negosiasi dengan Australia. Kita pending dulu sampai suasana kondusif, kita cooling down dulu lah, sambil menunggu proses yang saat ini masih berjalan," tutur Ismed di Kantor Pusat PT RNI, Jalan Denpasar Raya, Kuningan, Jakarta, Kamis (21/11).
Diakui Ismed bahwa bukan perkara mudah menjalin kerjasama bila sudah tidak didasari rasa saling percaya. "Sangat sulit menjalankan bisnis jika sesama pemerintah tidak ada saling kepercayaan lagi seperti ini," ujar Ismed.
Kendati begitu, pihaknya mengaku telah mempunyai opsi lain untuk melanjutkan rencana perseroan. "Tapi sekarang ini kita juga sudah menyiapkan 5 ribu hektare di New Zealand dan rencana impor sapi. Di saat ada masalah seperti ini maka kami mengambil alternatif lain yaitu New Zealand," sebutnya.
Terlebih kata Ismed, Menteri Pertanian Suswono saat ini sudah ke New Zealand untuk memonitor langkah alternatif ini. "Pak Mentan kan saat ini sedang ke sana dan kami juga akan memproses ke situ," tukas Ismed. (chi/jpnn)
JAKARTA - Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Ismed Hasan Putro menyatakan akan menunda sementara kerjasama dengan Australia terkait
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi