Robin Lazendra, Anak Muda Penggagas Lahirnya Getfolks, Media Sosial Baru Asli Indonesia
Pakai Tulisan Tangan, Lebih Sulit Dibajak

Demam media sosial (medsos) membuat sarana untuk bertemu dengan orang-orang baru secara virtual terus bermunculan. Salah satu yang terbaru adalah Getfolks, medsos asli Indonesia karya alumnus Universitas Bina Nusantara (Binus) Jakarta.
DHIMAS GINANJAR, Jakarta
GETFOLKS lahir dari kreativitas Robin Lazendra (24), seusai lulus sidang skripsi di Fakultas Teknik Informatika Binus pada Maret 2012. Semula dia sempat bingung mau bekerja apa dengan ilmu yang dimilikinya. Dari situlah, pengagum bos Microsoft Bill Gates tersebut kemudian menciptakan media sosial baru yang lain daripada medsos yang ada.
Dia melakukan itu karena mengetahui banyak orang Indonesia yang terkoneksi dengan medsos. Apalagi, orang Indonesia termasuk pengguna terbanyak Facebook atau Twitter.
"Idenya, medsos itu harus beda. Jangan sampai meniru seperti yang sudah ada," ujar Robin ketika ditemui di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, Kamis (30/10).
Pria berkacamata itu berpikir keras bagaimana bisa menghasilkan medsos yang lebih memainkan peran emosi penggunanya. Tidak sekadar mengetik di keyboard smartphone, lalu dikirim ke alamat penerima.
Embrionya adalah medsos yang memanfaatkan suara. Kebetulan, saat itu belum ada media serupa yang menggunakan suara untuk update status.
"Awal Juni 2012 saya mulai mencari teman kuliah untuk mewujudkan ide ini," katanya.
Prototipe awal direalisasikan Robin bareng dua temannya dengan nama Spopel atau Speaking People. Berdasar namanya, jelas medsos itu bertumpu pada suara penggunanya.
Demam media sosial (medsos) membuat sarana untuk bertemu dengan orang-orang baru secara virtual terus bermunculan. Salah satu yang terbaru adalah
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah