Robin Lazendra, Anak Muda Penggagas Lahirnya Getfolks, Media Sosial Baru Asli Indonesia
Pakai Tulisan Tangan, Lebih Sulit Dibajak
Dari web, Robin dan Dewa lalu memindahkan area bermainnya di mobile application karena eranya sudah masuk smartphone.Sayang, perjalanan untuk mewujudkan mobile app tidak mulus. Mereka sempat tertipu oleh developer yang hanya besar mulut. Uang yang digunakan untuk membangun sistem pun raib. Akibatnya, aplikasi untuk ponsel itu terbengkalai hingga akhir 2013.
Perlahan tapi pasti, masalah demi masalah berhasil mereka taklukkan. Pada Mei 2014, tim sepakat untuk melempar produk Getfolks ke pasaran. Situs Kaskus menjadi tempat perkenalan awal medsos tersebut. Responsnya di luar dugaan. Banyak yang mendukung dan ramai-ramai mendaftar sebagai penggunanya.
”Sampai sekarang, member Getfolks menyentuh tiga ribuan orang,” terang Robin.
Robin menyebut, salah satu ciri khas Getfolks, pengguna mengirimkan kartu pos dengan tulisan tangan ke alamat penerima. Dengan tulisan tangan, sisi emosional pengguna Getfolks jadi lebih bisa diketahui. Sebab, bentuk tulisan dalam keadaan senang, galau, hingga marah tentu berbeda.
”Sisi positif lainnya, pengguna Getfolks lebih sulit dibajak statusnya. Kalau ada yang posting aneh-aneh, tinggal bilang itu bukan tulisan tangan gue,” terangnya.
Selain tulisan tangan, Getfolkspunya ciri khas lain. Yakni, mengunggah status melalui suara. Prinsipnya sama, update status melalui suara juga dirasa lebih mengena ketimbang mengetik dengan keyboard. Intonasi suara yang kerap berbeda menjadi tolok ukur sisi emosional user. Selain itu, ada cloud icon seperti senyum yang berfungsi mempertegas isi status user.
Untuk mem-posting status dengan tulisan tangan di Getfolkstidaklah susah. Setelah mengunduh aplikasi dan mendaftar sebagai member, swipe atau geser ke kanan tanda pena di halaman utama untuk menulis status. Muncul ruang kosong dengan emoticon senyum yang berfungsi sebagai area untuk update status.
Di situ ada tiga pilihan, gambar mikrofon untuk mengunggah status yang berupa rekaman suara, pena untuk menulis dengan tangan, dan kamera untuk upload foto. Kalau mau pakai cara konvensional, yakni menulis dengan keyboard, tinggal menyentuh area itu dan papan ketik akan muncul.
Demam media sosial (medsos) membuat sarana untuk bertemu dengan orang-orang baru secara virtual terus bermunculan. Salah satu yang terbaru adalah
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408